Kupang.Spektrum-Ntt.com|| Breldy Angela Lerrick wakili NTT ke ajang pemilihan putri Indonesia 2022. Breldy Angela Lerrick (19 tahun) telah dipersiapkan mulai dari brain, beauty, behavior serta tahapan dari tingkat kabupaten hingga menjadi putri Indonesia NTT 2022 dan telah dipersiapkan ke taraf internasional atas bantuannya Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat.
Breldy Angela Lerrick Putri Indonesia NTT 2022 berumur 19 tahun, dirinya salah satu mahasiswi semester akhir di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Fakultas Hukum.
Demikian disampaikan Breldy Angela Lerrick Putri Indonesia NTT 2022 yang di dampingi Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nazir Abdullah, serta di saksikan langsung oleh kedua orang tua Breldy dalam jumpa pers di gedung Dekranasda NTT. (05/03/22).
"Untuk persiapannya Breldy puji Tuhan hampir 100% mulai dari publik speaking,catwalk class, makeup, english class, dan talent yang dipersiapkan modern dance miss tradisional. Jadi sangat yakin positif sekali bahwa NTT bisa mendapatkan yang terbaik di pemilihan Putri Indonesia 2022 ini," ungkap Breldy.
Putri Indonesia NTT 2022 ini pun memiliki advokasi yang bertemakan "Katong Katawa" advokasi tersebut merupakan salah satu forum bagi anak-anak yang berumur dari 8-13 tahun. Hal itu telah dilakukan oleh Breldy Angela Lerrick Putri Indonesia NTT 2022 sejak tahun 2015 hingga pada saat ini.
"Latar belakang anak-anak itu memang yang berlatar belakang kurang mampu, tidak bersekolah, dan adapula adik-adik yang berjualan keripik di depan lipo plaza Kupang itu saya (Breldy) yang mengajarkan mereka, saya (Breldy) tergerak hati untuk membuat organisasi ini dan puji Tuhan salah satu diantara mereka sudah mulai bersekolah, saya berharap dengan platform ini bisa ada perhatian dari Pemerintah atau ada perhatian dari mereka yang bermurah hati sehingga adik-adik ini bisa mendapatkan pendidikan yang layak," ujar Breldy.
Kostum tradisional yang akan di bawakan oleh Breldy Angela Lerrick di ajang pemilihan Putri Indonesia 2022 ini saat malam bakat nantinya adalah "Caci Maleo" dari daerah Manggarai.
Lebih lanjut Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi NTT Bunda Julie Sutrisno Laiskodat menyampaikan bahwa sebelumnya Breldy Angela Lerrick menjadi Putri NTT, dia telah mengikuti berbagai seleksi dan pelatihan dari para pelatih profesional yang telah tersertifikasi di bidangnya masing-masing sejak tahun 2019.
Ia mengakui bahwa tahapan-tahapan dan seleksi pemilihan puteri NTT tahun 2022 terkendala pendemi Covid19 karena adanya kebijakan PPKM dari pemerintah sehingga tidak ada tahapan-tahapan dari tingkat kabupaten sampai provinsi seperti di tahun 2019.
“Jadi memang situasi karena pendemi ini tidak ada seleksi dari tahun 2020 karena memang tidak ada ajang-ajang nasional pada waktu itu sehingga stok kami putra dan putri waktu itu belum semuanya terpakai, sehingga disini kami memakai putra putri itu untuk semuanya memiliki kesempatan untuk tampil di ajang nasional maupun internasional, Salh satunya adalah Breldy Angela Lerrick," jelas Bunda Julie.
Dilanjutkannya bahwa dirinya selaku ketua Dekranasda NTT selalu meminta untuk setiap Kabupaten yang ada di NTT yang melakukan seleksi pemilihan putra dan putri dari daerah masing-masing Julie Laiskodat selalu menempatkan diri untuk hadir untuk menyeleksi pura dan Putri itu untuk dipersiapkan ke ajang nasional bahkan internasional.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Nazir Abdullah menyampaikan bahwa sangat apresiasi kepada Breldy Angela Lerrick yang akan mewakili NTT ke ajang pemilihan Putri Indonesia 2022.
"Kami mengajak seluruh masyarakat NTTuntuk mendukung dan mendoakan ananda (Breldy) bisa sukses di ajang nasional dan internasional, dan tidak henti-henti ya Dekranasda dan Perindag Provinsi NTT serta dukungan dari masyarakat NTT kita menghadirkan corak ragam kostum dengan tingkat etnik standar internasional," jelas Nazir.
Dirinya memberi contoh bahwa sebelumnya telah ada pemilihan putri internasional yang dibawakan oleh Aura Crisma menggunakan motif bunak dari Kabupaten Timor Tengah Utara. Kostum tersebut mendapatkan juara di ajang pemilihan waktu itu dan sempat mendapatkan klim dari negara lain bahwa kostum (tenunan) tersebut bukan miliknya NTT.
"Saat itu Aura Crisma menggunakan kostum bunak dari TTU, sampai kita cecok dengan Malaysia karena kostum itu dari NTT atau Levico yang serahkan ke Ivan Gunawan yang di desain untuk bisa masuk standar dan juara dengan kostum itu. Tetapi oleh h Saba Malaysia mengklaim bahwa itu miliknya mereka, namun kita mencoba menjelaskan bahwa kostum tersebut adalah miliknya NTT," urainya.
Kata Nazir, motif asal NTT dipergunakan daerah lain untuk mendapat juara. Salah satu contohnya adalah pada tahun 2019 ada fashion show di Menara Eiffel (Paris, Prancis) memakai motif Sumba Timur yang diakui bahwa motif tersebut miliknya mereka.
"Pada saat itu keluar pada hari rabu, 06 April 2019 di acara Hitam Putih mereka mengklaim bahwa itu miliknya mereka, Bunda Julie telfon saya malam-malam, Kakak harus segera ambil sikap dan kita berperkara waktu itu dan sampai saat ini mereka sudah mengakui bahwa motif tersebut milik kita NTT, hanya kurang komunikasi bahwa betul Dutanya mereka tetapi kostum milik NTT," jelasnya.
Kostum (motif tenun) NTT pun saat ini telah masuk museum di Equador. Nazir berharap dengan kesempatan besar ini Breldy Angela Lerrick bisa membawa kain tenun ikat asal NTT untuk di tampilkan dalam ajang bergengsi tersebut.
"Kita doakan ananda kita Breldy, dan salah satu saya sarankan, bunda (Julie) mungkin kita akan coba dari bawah dan mungkin ananda juga bisa menjual motif itu jadi kita juga dari Dekranasda, dari Perindag NTT menitipkan salah satu beban ikut mengkampanyekan catatan bahwa tenun ikat dari NTT termasuk salah satu kekayaan intelektual tak benda di UNESCO," tutup Nazir.
Fotografer: James Radar
Model : Breldy Angela Lerrick
Reporter : Nixon Tae