TTS.Spektrum-ntt.com || Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional tahun 2025, BRI Regional Office Denpasar menyelenggarakan Program "Cegah Stunting Itu Penting" dengan memberikan bantuan alat kesehatan (antropometri kit) dan makanan bergizi gratis kepada masyarakat melalui 6 Puskesmas di wilayah NTB dan NTT.
Regional CEO BRI Denpasar, Hery Noercahya, di Kota Soe pada Kamis, 06/02/2025 mengatakan bahwa Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi pada Balita yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak.
Karena itu BRI Peduli hadir untuk membantu dan mensukseskan program pemerintah dalam menangani masalah stunting yang ada sejak tahun 2020.
"Untuk BRI Regional Office Denpasar, Program Cegah Stunting Itu Penting tahun 2025 dilaksanakan di Kabupaten Lombok Utara NTB dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT. Pemilihan wilayah ini didasarkan pada masih tingginya angka stunting di wilayah tersebut," kata Hery.
Hery juga menyampaikan bahwa untuk Provinsi NTB bantuan diberikan kepada 2 Puskesmas, sedangkan untuk Provinsi NTT sasarannya ada 4 Puskesmas yang tersebar di wilayah kabupaten TTS.
"Untuk wilayah NTB, kami memberikan bantuan kepada 2 Puskesmas, diantaranya Puskesmas Tanjung dan Puskesmas Gangga di Kabupaten Lombok Utara. Sedangkan di wilayah NTT, kami hadir di 4 Puskesmas, diantaranya Puskesmas Nulle, Puskesmas Tetaf, Puskesmas Oenino, dan Puskesmas Polen di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Masing-masing Puskesmas diberikan bantuan berupa alat kesehatan pencegahan stunting dan makanan bergizi gratis (PMT) selama 3 bulan berturut-turut," ujar Hery.
Dengan program ini, diharapkan dapat membantu menurunkan prevalensi stunting serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kuat dan hebat untuk masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Nulle Orance M Nuban, S.KM berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh BRI. Menurutnya, bantuan ini sangat berarti dan bentuk perhatian BRI terhadap masalah stunting di Kabupaten TTS.
"Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam mempercepat penanganan stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan," ujar Orance. (SN/Tim)