Borong. Spektrum-ntt.com || Suasana pagi itu sangat cerah. Aktivitas transportasi jalur Borong-Walingpun terlihat ramai. Pada saat itu keluarga dan juga masyarakat Kembur yang peduli atas bentuk ketidakadilan terhadap bapak Gregorius Jeramu mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti aksi damai. Terlihat dimobil dumptruck yang dilengkapi dengan soundsystem salah seorang tokoh adat Kembur bapak Lasa Bandar mulai menelepon untuk segera kumpul dikediaman bapak Gregorius Jeramu.
Usai melakukan panggilan mobil itu kembali ke tempat titik kumpul yaitu rumah bapak Gregorius Jeramu.
Tepat pukul 10.15 Wita ratusan masyarakat Adat Kembur, kelurahan Satar Peot, Borong mulai star untuk melakukan aksi demonstrasi dengan menumpangi mobil berjenis dumtrack mengumpulkan dua buah mobil jenis pick up dua buah,mobil avansa satu buah mobil innova serta puluhan kendaraan roda dua dua. Dalam aksi tersebut mobil yang ditumpangi masa aksi ditempel poster dengan berbagai bentuk tulisan yang berisikan kekecewaan terhadap aparat penegak hukum.
Bebaskan Bapak Gregorius Jeramu
Titik awal aksi itu di pertigaan Kembur menuju kantor bupati Manggarai Timur. Masa aksi untuk menuju Lehong selama kurang lebih 30 menit.
"Aliansi Masyarakat Kembur Peduli Keadilan menilai keputusan Kejaksaan Negeri Manggarai sangat prematur menetapkan Gregorius Jeramu sebagai tersangka hanya karena tidak memiliki sertifikat tanah, sebab tersangka tidak memiliki sertifikat tanah akan menimbulkan multitafsir hukum di tengah masyarakat yang belum menjual tanah memiliki sertifikat, tentunya masyarakat merasa cemas dan pasti akan senang hati." aksi terhadap masalah-persoalan yang dialami Gregorius Jeramu telah melakukan hal yang sama, bahwa pernah menjual tanah tanpa sertifikat dan berisiko akan dipidana,' ngkap Vitus salah seorang orator dalam tersebut.
Minta Solidaritas DPRD
Usai dari pertigaan Kembur masa aksi lagsung menuju arah Peot-Bugis-lampu merah-Waereca dan akhir langsung menuju kantor DPRD Manggarai Timur. Saat menuju kantor DPRD Matim, hujanpun mengguyur namun atas dasar semangat kepedulian, masa aksi tetap rela basah kuyup karena inti dari perjuanganya bebaskan bapak Gregorius Jeramu. Hal ini wujud perjuangan masyarakat Kembur sungguh-sungguh dari hati. Sebab ketidakadilan yang menimpah keluarga mereka merupakan wujud diskriminasi hukum dinegara Republik Indonesia. Bagi mereka jangan hanya karna rakyat yang tak berpendidikan rela dipermainkan oleh para pemangku kepentingan.
Setiba dikantor DPRD Matim, Aliansi Masyarakat Kembur diawali dengan upacara "kepok" yang dilakukan oleh tokoh adat Kembur.
"Hari ini, Aliansi Masyarakat Kembur Peduli Keadilan lakukan aksi damai untuk menuntut keadilan terhadap Gregorius Jeramu dengan mendatangi Kantor DPRD Matim. Kehadiran kami disini untuk meminta dukungan dan solidaritas DPRD Kabupaten Manggarai Timur untuk bersama-sama mendesak Kejaksaan Negeri Manggarai untuk mencari titik keadilan hukum terhadap bapak Gregorius Jeramu," ungkap salah seorang perwakilan keluarga dari bapak Gregorius Jeramu.
Saat audiens berlangsung Sales Medi diberikan kesempatan untuk melihat kedatangan masyarakat Kembur di DPRD. sebelum bicara, dirinya tak sadar jatuhkan air mata. tak tega melihat keluarganya dengan kebijakan yang dilakukan oleh kejaksaan negeri Manggarai. mengetahui juga tentang keberadaan tanah terminal Kembur.
"Saya meminta semua teman-teman di DPRD untuk berkumpul bersama FORKOPIMDA membahas masalah ini," tandas politik PDIP itu.
Namun kesimpulan dari itu semua bahwa pihak DPRD Matim siap mengkawal masalah ini sesuai tugas pokok dan fungsi lembaga dewan.
"Ketua dan Anggota DPRD Manggarai Timur siap membantu menjembatani masalah yang dihadapi oleh Gregorius Jeramu," ungkap Bernadus Nuel Plt. Ketua DPRD Matim.
Penulis : Epoz Ngaja
Redaktur : Admin