Akibat Pandemi Covid-19, Penghasilan Para Pelaku UMKM di Sikka Menurun Drastis

BAGIKAN

SIKKA. Spektrum-ntt.com || Pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM. Hal ini pun terjadi pada para pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Sikka, bahwa selama pandemi Covid-19 berlangsung, penghasilan para Pelaku UMKM di Sikka mengalami penurunan drastis. 

Ludgeldis Bunga, Ketua Kelompok Tenun Ikat Akasia dari Desa Monerana, Kecamatan Hewokloang di hadapan awak media (01/5/2021) mengatakan bahwa aktivitas kegiatan Tenun berjalan seperti biasa namun karena minimnya para pengunjung menyebabkan hasil tenunan mereka mengalami penumpukan. Sementara itu, sebelum pandemi ini berlangsung hasil tenunan mereka habis terjual. 

Ia menambahkan bahwa supaya barang tenanan mereka habis terjual, mereka terpaksa harus menjual lelang dengan harga yang murah. 

Hal ini terpaksa dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan rumah tangga dan kebutuhan biaya sekolah anak-anak. 

"Barang hasil tenunan kami menumpuk dan terpaksa harus jual dengan harga murah. Untuk Sarung misalnya, harga sebenarnya satu Juta lebih dan terpaksa kami harus jual murah per lembar Rp. 600.000 samapai Rp. 500.000", tutur Ludgerdis. 

Lebih lanjut, Ibu Ludgerdis berharap kepada pemerintah untuk menyumbang mesin jahit yang kuat. Sebelumnya pihak pemerintah Desa sudah menyumbang Benang, dan pemda Sikka membantu mesin jahit namun kualitasnya tidak kuat. 

"Dari Pemdes ada sumbang benang buat kami, sementara dari Kabupaten sumbang sudah lama yakni mesin jahit tapi mesinnya kurang pas untuk menjahit kain-kain tebal",ujarnya.

Ibu Alfonsa Loreng, Ketua Tenun Ikat Lepo Lorun mengatakan bahwa aktivitas komunitas nya di tengah pandemik berjalan dengan baik. Sebagai upaya antisipasi pihaknya tidak hanya jualan kain tenun tapi pelayanan jasa untuk anak sekolah, dan sewa foto menggunakan pakaian adat. 

Sementara itu penghasilan selama Pandemik mengalami penurunan. Sebelum pandemik, para Tourist datang berkunjung dan kami melayani workshop, edukasi, nginap di tempat, proses tenun, sehingga penghasilan lebih tinggi dan normal daripada sekarang. 

" Situasi pandemik ini menyebabkan penghasilan kami menurun dari sebelumnya. Sebagai upaya kami tidak hanya menjual kain tenun tetapi juga pelayanan jasa untuk anak-anak dan sewa foto menggunakan pakaian adat", Tuturnya. 

Philip Gobang, Staf khusus Kementrian Kominfo, pada sambutan di hadapan para pelaku UMKM di Golden Hall- Go Hotel Maumere, (01/5/2021) mengatakan bahwa sebagai upaya dalam mengatasi dampak dari Pandemik ini, pemerintah hadir memberikan bantuan stimulas terhadap para pelaku UMKM. Total anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah sebesar Rp. 699,43 Triliun dengan alokasi sebesar Rp. 186,81 triliun bagi pelaku UMKM. 

Philip lebih jauh mengatakan bahwa jumlah bantuan tersebut diantaranya yakni bantuan untuk modal kerja produktif, pinjaman tanpa bunga, dan pemberian bantuan kepada usaha kecil mikro. Diharapkan dengan bantuan tersebut UMKM bisa bangkit di masa pandemik ini. (**/red 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents