Ende.Spektrum-ntt. Com || Curah Hujan Yang Begitu Tinggi di Beberapa Pekan Terakhir ini, khususnya di Wilayah Kabupaten Ende, Menyebabkan Bendungan di Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende Provinsi NTT Jebol dan Rusak. Akibat Jebolnya Bendungan 50 Ha Persawahan Di Desa Ekoae Mengalami Masyarakat Gagal Tanam.
Sementara itu Kepala Desa Ekoae, Yoseph Gedho menyampaikan hal tersebut saat kegiatan Musyawarah rencana pembangunan tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) di kantor Camat Wewaria; Kamis,17/02/2022.
Yoseph Gedho mengatakan bahwa bendungan tersebut digunakan untuk pengairan lahan persawahan yang ada di Desa Ekoae dan sekitarnya akibat dari jebolnya bendungan tersebut, maka 50 hektar lahan sawah di Desa itu terancam kekeringan.
"Situasi dan kondisi ini menyebabkan petani sawah di Desa Ekoae dan sekitarnya mengalami gagal tanam, karena pasokan air yang minim dan tahun ini petani saya akan mengalami gagal panen," keluh Yoseph.
Yoseph menyatakan bahwa Pemerintah Desa beserta masyarakat secara swadaya sudah melakukan antisipasi perbaikan secara manual yakni dengan menggunakan karung yang berisi pasir untuk menahan air, namun hal itu tidak bertahan lama.
Dirinya menambahkan dari kejadian ini, pihak pemerintah desa bersama masyarakat sudah melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun sampai dengan saat ini belum ada respon dari dinas tersebut.
“Kami minta kepada Dinas terkait untuk segera turun ke lokasi agar bisa melihat secara langsung kondisi fisik bendungan, supaya ada penanganan yang sifatnya darurat atau apapun bentuknya,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua BPD Ekoae, Hendrikus Lima menyebutkan bahwa akibat dari jebolnya bendungan tersebut maka yang terjadi warga di desa tersebut akan mengalami kelaparan, karena 50 hektar lahan sawah ini tidak bisa dikerjakan.
“Harapan kami kepada Pemerintah Daerah khususnya melalui Dinas terkait untuk segera memperbaiki bendungan yang rusak, agar masyarakat kami bisa mengolah lahan sawahnya kembali, ” Pinta Hendrikus.
Penulis:Albert Rati
Editor Nixon Tae