TTS.spektrum-ntt.com || Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAKSI) NTT Mendatangi Ruang Kerja Bupati Malaka Untuk Mendiskusikan Sejumlah Hal Yang Berkaitan Dengan Pembangunan Daerah Malaka dan Pemberantasan Korupsi Sesuai Dengan Visi Kepemimpinan SN-KT, Rabu, 23/03/2022.
Dalam pertemuan tersebut Ketua ARAKSI Alfred Baun SH, memberikan apresiasi atas pencapaian program SNKT maupun program Sakti dan catatan kritis terkait masalah korupsi di Malaka.
"Kepemimpinan SNKT sangat berani dalam mengambil kebijakan dan mengeksekusi sejumlah program yang luar biasa, " ujar Alfret Baun.
Catatan kritis yang di sampaikan ARAKSI kepada Bupati Malaka yakni terkait masalah korupsi peninggalan rezim lama, masalah korupsi Desa Nunponi, dan beberapa poin lagi yang masih menjadi fokus SN-KT untuk membersihkan Daerah Malaka dari KKN.
Terhadap masalah korupsi peninggalan rezim lama, ARAKSI mengapresiasi kebijakan bupati terkait incumbent Kepala Desa yang memiliki temuan penyalahgunaan Dana Desa agar tidak diperkenankan untuk mengikuti calon Kepala Desa di tahun 2022.
Sedangkan terkait masalah korupsi Desa Nunponi, ARAKSI mengatakan masyarakat tidak boleh menjadi pahlawan untuk menyelamatkan Kepala Desa dengan mengembalikan uang negara karena itu akan di kategorikan dalam gratifikasi.
"Terhadap masalah Desa Nunponi, masyarakat tidak boleh pasang dada untuk tebus Kepala Desa karena itu masuk dalam gratifikasi," pungkas Ketua ARAKSI.
Menanggapi hal yang di sampaikan ARAKSI, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH.MH, berterima kasih kepada ARAKSI atas support yang di sampaikan melalui catatan-catatan kritis yang telah membantu paket SN-KT.
"Terima kasih kepada ARAKSI yang sering suport kita dalam pemberantasan korupsi, " tutur Bupati Malaka.
Bupati Malaka juga menegaskan bahwa salah satu fokus pada masa kepemimpinan SN-KT adalah fokus pada penanganan masalah korupsi di Malaka.
"Saya tidak akan berhenti selama saya di percaya jadi Bupati, saya akan terus membuka buku itu karena sampai dengan saat ini semakin banyak temuan-temuan korupsi yang perlu untuk di tangani. Saya bukan bangga, tapi saya malah semakin malu karena ternyata semakin banyak yang harus saya proses, " ucap Simon Nahak.
Bupati jebolan Partai Perindo tersebut juga mengungkapkan bahwa masalah korupsi di Malaka sudah terbangun sejak lama sehingga tidak mudah untuk di ungkap, namun dirinya telah berkomitmen untuk memberantas satu per satu item korupsi di Kabupaten Malaka.
"Ini rezim yang sudah terbangun lama dan sudah semakin tersistem, kokoh, sehingga agak sulit juga untuk kita buka tapi kita tetap komitmen. Ada yang kasak kusuk kiri kanan tapi saya tidak peduli karena saya datang untuk kerja," tegas Simon Nahak.
Penulis : Mega