Belu.Spektrum-ntt.com || Sebanyak 14 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Atambua yang menempuh pendidikan non formal melalui ujian kesetaraan sekolah paket A,B,C. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan akan dunia pendidikan.
Kegiatan tersebut berlangsung di Lapas Atambua, pada hari Sabtu, 01 Juni 2024, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.
Ujian bagi belasan warga binaan tersebut dimulai pada pukul 10.00 WITA s/d selesai. Pelaksanaan ujian tersebut dimonitoring langsung oleh Ketua PKBM Deflobamorata, Gaspar Kopong Kelen dan petugas Pengolah Data Kepribadian, Sintya Lenes.
Sintya dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa, 14 orang WBP mengikuti ujian tersebut yang masing-masing 4 orang mengikuti paket A, 3 orang mengikuti paket B, serta 7 orang mengikuti paket C.
Hal senada dijelaskan oleh Ketua PKBM Deflobamorata bahwa materi yang diuji antara lain: Matematika, Bahasa Indonesia dan Pengetahuan Umum.
"14 orang WBP yang adalah warga belajar mengikuti ujian dengan penuh antusias. Selanjutnya, lembar jawaban ujian akan diserahkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Belu untuk mendapat koreksi," ungkap Gaspar Kopong.
Sementara, Kalapas, Bistok Oloan Situngkir, dalam kesempatan yang sama memberikan apresiasi bagi WBP yang telah mengikuti dengan baik program ini.
"Ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa ketika WBP berada dalam Lapas namun dapat menerima ijazah sekolah setara SD,SMP, SMA yang tidak semua orang mampu untuk mendapatkannya," kata Bistok Situngkir.
Ia menjelaskan, pelayanan pendidikan melalui kegiatan belajar kejar paket diharapkan memenuhi hak WBP untuk memperoleh pendidikan yang layak
"Semoga proses ini bisa menjadi sarana yang bisa memperbaiki kualitas diri WBP ketika bebas dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat bahkan dapat berinteraksi dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat," tuturnya. (**)