ENDE. spektrum-ntt.com || Virus yang menyerang babi di Pulau Flores khususnya di Kabupaten Ende selama beberapa bulan terakhir ini menunjukan tren menurun.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Ende, Ir. Marianus Alexander kepada media Rabu, (19/08/2020) diruang kerjanya
Untuk kasus kematian babi di kabupaten Ende memang sudah menunjukan tren menurun akhir - akhir ini jelasnya
Ia menambakan kasus kematian babi yang semakin marak terjadi dari bulan Mei memang sangat merugikan Masyarakat, sehingga pada bulan juni tahun 2020 kami mengambil langka dengan mengirim sampel berupa darah dan organ dalam babi untuk dilakukan identifikasi jenis Virus ke Denpasar Bali
" Dari 24 sampel yang dikirim ke Balai Besar Viterenier Perternakan (BBCP) di Denpasar Bali menunjukan ada 17 sampel yang teridentifikasi African Swine Fiver (ASF)
sehingga Virus yang menyerang babi di Kabupaten Ende dapat kami simpulkan adalah ASF’’tuturnya
Untuk virus ASF sendiri sampai dengan sejauh ini memang belum ada obat (vaksin)
Sehingga kita mengupayakan tindakan pencegahan (preventif) dengan mensosialisasikan kepada Masyarakat melalui petugas yang ada di kecamatan untuk melakukan Biosecurity dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) agar menjaga kebersihan kandang dan babi tersebut.
salah satu masyarakat kepada media mengungkapkan bahwa dirinya sangat berharap pihak pemerintah daerah untuk serius memperhatikan kondisi peternak yang sudah mengalami kerugian besar akibat virus tersebut.
“Kami sangat berharap pihak Pemerintah Daerah dalam hal ini dinas terkait untuk betul - betul memperhatikan kondisi peternak yang sudah mengalami keterpurukan akibat virus yang menyerang babi” jelasnya
" Jika memang ada petugas dari dinas terkait yang ada di Kecamatan kita mengharapkan untuk segera turun ke para peternak babi untuk melakukan sosialisasi sehingga kita bisa tahu bagaimana cara untuk mencegah sebelum terserang Virus ASF ini, tutupnya.
Penulis : Korintus Rango
editor EppyM photo Istimewa