Ucapkan Selamat Kepada Bupati dan Wabup TTS, Masyarakat Berharap Ada Solusi Untuk Persoalan Laob-Tumbesi
TTS.spektrum-ntt.com || Perkumpulan Masyarakat Hukum Adat Amanuban mengucapkan selamat mengemban tugas baru kepada Bapak Eduard M. Lioe, S.Ip, SH, MH dan Bapak Johny Army Konay, SH, MH yang telah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati TTS masa periode 2025-2030.
Dengan dilantiknya Bapak Eduard M. Lioe, S.Ip, SH, MH dan Bapak Johny Army Konay, SH, MH, sebagai pemimpin baru, Masyarakat Amanuban berharap Pemerintahan Daerah bisa membawa perubahan yang lebih baik di bidang birokrasi, pelayanan publik, kesehatan, penyediaan sarana Pendidikan dan pengembangan ekonomi serta ketersediaan lapangan pekerjaan.
Masyarakat Adat Amanuban juga berharap Pemerintahan yang baru dapat memberikan Solusi penyelesaian bagi Kawasan Hutan Produksi Tetap Laob Tumbesi yang kini mengancam ruang hidup rakyat di TTS terutama di Amanuban.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Masyarakat Hukum Adat Amanuban, Usif Wimrids Magdalens Nope didampingi oleh sekretaris, Naimnuke Pina Ope Nope, kepada media ini, Kamis, 20/02/2025
Menurut Nope bahwa masalah pengklaiman tanah masyarakat Amanuban yang dilakukan oleh Kementerian Kehutanan merupakan persoalan yang krusial, Oleh sebab itu Pemerintah kabupaten TTS diharapkan mampu memberikan Solusi penyelesaian yang cepat dan tepat
"Kawasan Laob Tumbesi itu merupakan tanah adat dan tanah leluhur kami yang sudah didiami rakyat turun temurun. Namun kemudian ditetapkan sebagai kawasan hutan produksi tetap dan saat ini di klaim oleh Kementrian Kehutanan, ini salah satu masalah serius yang mesti menjadi perhatian Pemerintah Daerah", Ujar Nope
Hal senada juga disampaikan oleh Obaja Soinbala, salah satu tokoh masyarakat Amanuban bahwa masyarakat Amanuban hanya ingin agar tanah Adat yang masuk dalam kawasan Hutan Laob Tumbesi untuk dibebaskan
"Orang Amanuban tidak banyak menuntut apa-apa. Kami hanya minta pemda TTS dan pemprov NTT kalau bisa Tanah adat di bebaskan, pejuang-pejuang TTS harus bersatu dan sepakat Tolak Makan bergizi gratis sebab anak kami diberi makan gratis kami tapi tanah-tanah kami mau dirampas" Ujar Soinbala.
Selain itu, Eknas Tauho, salah satu tokoh masyarakat Amanuban juga berharap Pemerintah Daerah TTS lebih jeli dengan peningkatan sarana prasarana dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten TTS
Eknas juga mendesak Pemerintah untuk mencabut SK terkait Laob tunbesi dan menetapkan kawasan tersebut menjadi hutan adat yang akan dikelola oleh lembaga adat Amanuban
Terpisah, Ketua IKB Amanuban di Jakarta, Kris Natonis, juga berharap persoalan Kawasan hutan Laob Tumbesi dapat terselesaikan dalam masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2025-2030
"Kami berharap persoalan yang kini dihadapi masyarakat TTS terutama Amanuban bisa diselesaikan pada masa jabatan ini dengan pencabutan SK menteri, kalau tidak masyarakat Poi Lum" Pungkas Kris
Sementara, Ketua Ikatan Keluarga Besar TTS di Jakarta, Sony Mella kepada media ini menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh permintaan Masyarakat Adat Amanuban untuk menyelesaikan polemik kawasan Laob Tumbesi
"Kami ikut bangga dengan hasil Pemilukada di TTS, walau ada banyak perbedaan tapi tetap nekamese. Dan Kami juga mendukung untuk penyelesaian masalah kawasan hutan produksi Tetap Laob Tumbesi", Katanya
Sony Mella juga mengatakan bahwa pihaknya akan berbicara langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati TTS yang baru dilantik tentang persoalan Laob Tumbesi
"Kebetulan hari ini saya dan beberapa senior dari Amanuban akan hadir dalam acara syukuran pelantikan Bupati TTS jam 15:30 wib dan kami akan sampaikan tentang persoalan ini", UngkapNya
Atas nama IKB Kabupaten TTS, Sony juga berharap pemerintah tidak mengabaikan aspirasi yang pihaknya sampaikan
"Kami IKB TTS Jabodetabek sudah diakui pemerintah jadi suara kami tidak boleh dianggap remeh" Tegas Sony. (SN/Mega)