TTS. Spektrum-ntt.com || Kunjungan Kerja (Kunker) Pansus LKPJ DPRD TTS, pada Selasa,(23/06/2020) di Dinas Sosial TTS dengan 2 agenda yakni, diskusi terkait sejumlah bantuan yang bermasalah serta pantauan langsung ke gudang barang milik Dinsos. Tapi kunker yang diawali niat baik Pansus LKPJ malah menuai kekecewaan.
Ketidakhadiran Para Kabid Dinsos untuk menjelaskan berbagai permasalahan yang terjadi terkait semua program bantuan adalah awal kekecewaan Pansus LKPJ. Di tambah lagi temuan sejumlah barang di gudang milik Dinsos yang sudah dianggarkan dan dibelanjakan semenjak tahun 2017 hingga 2019 namun sampai saat ini belum disalurkan ke kelompok karang taruna juga membuat Pansus LKPJ Geram.
Barang seperti mesin press batako, Kompresor, Generator, Tambal ban, dan Kursi sampai saat ini masih tersimpan di gudang milik Dinsos.
Kepala Dinas Sosial, Nikson Nomleni Kepada Wartawan menjelaskan bahwa semua barang yang dibelanjakan adalah hasil usulan dari kelompok karang taruna dalam hal ini Desa melalui musrembang, yang kemudian anggarannya di siapkan Pemda serta disetujui DPRD. Namun usai pengadaan barang, Dinas kembali melakukan verifikasi dan menemui sejumlah proposal yang belum layak untuk dilayani sehingga sampai saat ini barang masih di gudang.
"Jadi untuk barang-barang ini kita akan serahkan pada tahun 2020 ini tapi sementara kita masih verifikasi proposal-proposal yang masuk. Jadi kalau sudah selesai nanti kita akan laporkan. Kecuali tahun 2021 dan barang masih ada baru perlu di pertanyakan," Jelas Nomleni.
Sedangkan Pansus LKPJ menilai bahwa Proses perencanaan yang salah adalah penyebab sejumlah barang yang hampir karat tersimpan di gudang.
Ketua Pansus LKPJ, Marthen Tualaka berharap untuk Dinsos segera merealisasi barang-barang tersebut.
"Bagaimanapun Teknisnya, Silahkan Dinas lakukan untuk segera salurkan barang-barang yang masih tersimpan di gudang kepada para kelompok karang taruna. Jangan sampai barang yang sudah dibelanjakan dengan anggaran cukup besar menjadi rongsokan di gudang," Tegas Marthen.
Wakil Ketua Pansus LKPJ, Uksam Selan juga menilai Dinsos TTS kurang profesional dalam bekerja.
"Sebagai mitra kerja DPRD hadir di Dinsos untuk meminimalisir masalah-masalah yg ada supaya dinsos tidak menjadi bulan-bulanan publik. Tapi kalau sampai kita datang lalu para Kabid tidak mau hadir yah mau bagaimana lagi. Sedangkan terkait sejumlah barang yang sampai sekarang masih ada di gudang SPJ nya sudah 100% tapi barangnya belum realisasi. Itu persoalan serius. Kalau mau bekerja untuk Daerah ini maka kita mestinya kerja Profesional dan sportif," Kata Uksam. ( **
Penulis Mega
editor Eppy M photo istimewa