Selamatkan Negeri Dan Serukan Perdamaian, Rutan Kelas II B Kefamenanu Gelar Doa Bersama

BAGIKAN

TTU.Spektrum-ntt.com || Situasi bangsa Indonesia secara nasional beberapa hari terkahir ini sedang tidak baik-baik saja. Keadaan dan situasi bumi pertiwi yang seolah-olah sedang sakit tersebut tentunya menjadi perhatian dan atensi untuk kita sikapi dan hadapi bersama. 

Tugas dan tanggung jawab untuk merawat NKRI tentunya menjadi kewajiban mutlak dari seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, sebab kedaulatan dan keutuhan bangsa dan negara berada secara penuh ditangan anak bangsa.

Bulan Agustus setiap tahun yang selalu kita maknai sebagai bulan kemerdekaan, bulan pembebasan, dan bulan persatuan, ternyata hanyalah sebatas angan dan mimpi semata yang tak berwujud di siang bolong. 

Hal tersebut bisa saja nampak menjadi kenyataan yang tercermin dari bulan Agustus pada tahun 2025 ini, bangsa yang kita cintai, mendapatkan kado ulang tahun yang kurang mengenakan bagi kita semua anak bangsa. 

Bukan musuh dan juga bukan lawan, namun karena ulah dari kita sebagai anak kandung dari bangsa Indonesia sendiri. Peristiwa yang bermula dari keinginan untuk menyampaikan aspirasi dan harus berakhir dengan tindakan anarkis berupa pembakaran fasilitas umum, gedung pemerintahan, penjarahan rumah dan lainnya, kejadian ini tentunya akibat dari ketidakmampuan kita dalam mengelola dan menahan diri dengan baik.

Rumah Tahanan Negara Kelas II B Kefamenanu yang merupakan salah satu dari ribuan komponen bangsa, turut merasakan keprihatinan dan kepedihan yang mendalam atas insiden yang terjadi hampir di seluruh negeri tersebut, sebab untuk menjaga dan merawat rumah besar yang kita namakan NKRI adalah tanggung jawab mutlak dari kita semua tanpa terkecuali. 

Rumah besar yang telah menjadi sumber kehidupan bagi kita, sudah sepantasnya kita harus taburi dan suburi dengan persatuan dan kesatuan, agar kehidupan yang harmonis antar sesama anak bangsa tetap terpelihara dan terjaga diantara kita tanpa membeda-bedakan SARA sebagai sekat, dan tetaplah menyalakan api persatuan sebagai modal dan fondasi bangsa yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa kita.

Keberadaan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kefamenanu ditengah lingkungan masyarakat yang mayoritas menganut agama katolik tersebut, tentunya tidak menjadi hambatan dan penghalang dalam menyerukan perdamaian, sebab pada dasarnya setiap agama mengajarkan tentang semua hal kebaikan. 

Pegawai Rutan Kelas II B Kefamenanu yang hampir sebagian besar menganut agama nasrani (Katolik dan Kristen) dan penghuni warga binaan pemasyarakatan yang sebagian besar juga menganut keyakinan yang sama, bersatu dalam gereja Kristus Radja Rutan untuk berdoa bersama secara oikumenis demi keselamatan dan persatuan bangsa Indonesia, sebab berdoa secara oikumenis berati berdoa pada Tuhan yang sama melalui tata caranya masing-masing (Katolik dan Kristen), mengingat keberagaman keyakinan yang dianut oleh mayoritas pegawai dan penghuni di Rutan Kefamenanu.

Melalui doa bersama untuk keselamatan bangsa tersebut dihadiri langsung oleh kepala Rutan Bapak Muhammad Nurseha sebagai pimpinan dan seluruh jajarannya, dan tentunya oleh seluruh warga binaan pemasyarakatan tanpa terkecuali, dan doa bersama tersebut dipimpin oleh Diakon atau pemuka agama katolik dari Paroki St. Yohanes Pemandi Naisleu Kefamenanu yang kebetulan Rutan Kefamenanu masih termasuk dalam lingkungan atau basis pelayanan dari pada gereja katolik tersebut. Melalui setiap lantunan doa yang dipanjatkan oleh semua hadirin itu, tentunya dengan penuh harap agar secepatnya dipulihkan kembali bangsa Indonesia seperti sediakalanya. 

Kegiatan doa bersama tersebut berlangsung penuh dengan hikmat di dalam Kapela Kristus Radja Rutan Kefamenanu. 

Tempat yang dimana orang selalu beranggapan menjadi tempat para penjahat dan tempat para kriminal berkumpul, namun justru dibalik jeruji besi para warga binaan pemasyarakatan menyerukan perdamaian dan persatuan serta menyerukan kebangkitan bersama dalam menjaga keutuhan bangsa tersebut. 

Terali besi tidak menjadi penghalang dan hambatan untuk menggaungkan nilai persatuan dan keutuhan bangsa, sebab justru dibalik jeruji besi inilah kita dapat menemukan benih cinta akan tanah air yang besar.

Doa bersama yang berlangsung kurang lebih 40 menit ini diselenggarakan secara nasional tepat pada hari Senin tanggal 1 September tahun 2025 yang berlangsung secara serentak di seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia, sebab seluruh insan Lapas dan Rutan juga punya tanggung jawab moralitas yang sama dalam menjaga keutuhan NKRI. 

Semangat dalam mencintai dan menjaga tanah air serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa tidak hanya dilakukan oleh para kaum berdasi, tidak juga oleh para mereka yang tergolong kaum terdidik saja, namun dibalik jeruji besi sekalipun bisa dilakukan, asalkan berniat dengan tulus demi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. (**)

 

Kontributor: Ferdy Klau

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents