TTS.Spektrum-ntt.com || Sejumlah permasalahan terjadi saat berlangsungnya debat Paslon Pilkada TTS, KPU Kabupaten TTS mendapat kritikan keras dari sejumlah pihak, Jumat (25/10/24).
Salah satu insiden tak terpuji yakni tindakan pegawai KPU yang meminta sejumlah wartawan untuk meninggalkan tempat yang telah ditempati demi memberi ruang bagi tamu dari bank NTT. Hal itu mengakibatkan kekecewaan dari seluruh wartawan di kabupaten TTS yang merasa di diskriminasi sehingga semua memilih keluar dan tidak meliput jalannya acara debat tersebut.
Ada pula insiden kursi patah hingga mengakibatkan beberapa undangan jatuh di ruangan saat debat berlangsung. Hal itu sangat disayangkan oleh Anggota DPRD TTS, Yerim Fallo.
Dirinya mengatakan sempat menghitung ada 5 tamu undangan yang jatuh dari kursi.
"Kasihan ada sesepuh kita seperti bapak Beni Litelnoni dan Bapak JE Tahun juga jatuh Dan ada juga Pimpinan DPRD yang jatuh dari Kursi. Ini harus jadi bahan evaluasi KPU TTS dalam penyelenggaran debat berikutnya," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Selain itu, ada beberapa ibu yang ditemui di halaman GOR yang mengeluh karena tertahan diluar GOR dan tidak dapat masuk untuk menyaksikan langsung jalannya acara debat.
"Tadi kami mau masuk tapi tidak diijinkan. Katanya harus pakai kartu. Jadi kami tertahan di luar," keluh beberapa ibu yang minta namanya tidak ditulis.
Kritikan juga berasal dari Roni, salah satu pendukung Paslon yang menghadiri debat Paslon Pilkada TTS mengeluhkan buruknya suara sound yang dihasilkan. Dimana dirinya tidak mendengar suara Paslon secara jelas karena terjadi gaung.
"Suara Paslon juga kita dengar tidak jelas karena ada gaung. Padahal kita datang ini mau dengar debat Paslon, tapi suaranya tidak jelas makanya saya pilih keluar," Ujar Roni.
Sementara itu, pihak Komisioner KPU Kabupaten TTS belum berhasil dikonfirmasi. Wartawan sempat meminta bertemu komisioner lewat salah satu pegawai KPU dan menitipkan pesan kepada Ketua DPRD TTS, Mordekai Liu. Tapi Ketua KPU Kabupaten TTS, Andhy Funu tak kunjung keluar untuk menemui wartawan.
Usai kegiatan, awak media kembali mencoba mengkonfirmasi ketua KPU, tapi oleh salah satu pegawai mengatakan beliau masih tarik rokok dulu. (SN/Mega)
Keterangan Foto : Kursi patah diruang debat dan sejumlah wartawan yang di diskriminasi saat berada di luar ruangan.