ENDE. spektrum-ntt.com || Menyandang predikat sebagai kota kelahiran pancasila dan mendapat julukan sebagai "Kota Pancasila" mestinya masyarakat kabupaten Ende harus lebih pancasilais jika dibandingkan dengan masyarakat dari daerah - daerah lain, demikian pernyataan dari seorang pengamat sosial Antonius Tonggo melalui rilis resmi yang diterima media ini Minggu malam (31/05/2020)
Apakah ada perbedaan mendasar dalam hidup berpancasila antara masyarakat kabupaten Ende dan masyarakat dari daerah lain ? Saya justru tidak melihat ada perbedaan yang mendasar mengapa karena di kabupaten ini masih ada segudang persoalan yang hingga kini tidak jelas proses penyelesaiannya
"Ada beberapa kasus seperti kasus pembunuhan Ansel Wora yang dinilai janggal oleh publik, kasus korupsi, kasus gratifikasi di PDAM, KKN juga sepertinya masih merajalela di kota yang dijuluki pancasila ini, kita bangga dengan kota pancasila namun sikap dan perilaku masyarakat tidak mencerminkan pancasila apa yang harus kita banggakan" Tanya Anton Tonggo
Jika kita tidak mampu untuk menghilangkan tabiat jelek diatas berarti pancasila hanya lahir Ende, namun tidak dibesarkan di Ende dan nilai - nilai pancasila tidak hidup di Ende, apalagi kita menjuluki Ende sebagai "kota pancasila" saya kira itu masih jauh dan kita belum layak menyandang itu jika kita sandingkan dengan kondisi kekinian kita saat ini
"kita orang Ende tidak bisa bangga dengan julukan itu, kita bisa bangga jika semua hal buruk sudah lenyap dari Ende termasuk hukum sudah di tegakan di Ende, kita ngaku sebagai kota pancasila antara pengakuan dan realita hidup bernegara jauh berbeda" Sentil Anton
Kalau kita melihat sejarahnya bahwa Bung Karno selama hidup di Ende selalu berdiskusi dengan pastor pastor dari Eropa maka bisa kita pastikan bahwa butir - butir pancasila itu berupa dialektika intelektual antara Bung Karno dan para pastor, dan kita tahu bahwa para pastor punya berpegang etika universal yang berlaku umum dimanapun dan kapanpun jadi pancasila itu intisari dari nilai nilai universal bukan dibatasi lokal
Ia juga mengusulkan bahwa pemerintah kabupaten Ende harus bekerja keras untuk kembali membumikan nilai - nilai pancasila agar dapat dihayati dan praktekan oleh segenap lapisan masyarakat
"rasanya aneh jika dimulut bicara pancasila, disudut kota terpampang patung pancasila tapi kehidupan pejabat dan masyarakatnya tidak sejalan dengan pancasila kita harus malu itu" ungkapnya
"jangan lagi lomba menghafal pancasila, tapi harus lomba hidup berpancasila, semua orang sejak SD hingga kuliah, sejak kecil hingga tua, sudah terlalu banyak menghafal pancasila, jadi kini saatnya untuk mempraktekan hidup berpancasila kita belum terlambat dan momentum ini setiap 1 Juni kita selalu peringati" Himbau Anton Tonggo
Pemerintah juga diharapkan di tengah pandemi covid-19 ini jangan cari untung dalam pengelolaan anggaran, harus transparan, keadilan sosial itu bukan karena kita semua kena covid-19 tapi memang harus prioritaskan bagi mareka yang memang kesulitan dalam masa pandemi ini, segalah tindakan yang bertentangan dengan praktek hidup pancasila segerah dihentikan. (**
penulisA. Aku Suka
editor EppyM Photo Istimewa