SIKKA. Spektrum-ntt.com || Forum peduli penanggulangan bencana kabupaten Sikka yang tergabung dalam sejumlah elemen meminta pemerintah untuk mengambil langkah terarah demi menyikapi kemungkinan terjadinya Rawan pangan. Pernyataan ini disampaikan oleh keterwakilan dari FPPB Sikka Bapak Carolus Win Keupung dihadapan awak media, Selasa 6 Oktober 2020.
Win Keupung yang juga pimpinan Wahan Tani Mandi (WTM) Sikka ini mengatakan bahwa secara faktual rawan pangan sedang mengintai seluruh wilayah kabupaten Sikka. Hal ini didasarkan pada beberapa indikasi kejadian yang berpengaruh terhadap ketersediaan pangan yang terjadi dari bulan Januari hingga September 2020 seperti adanya fakta puso yang menimpa, serangan penyakit virus Afrika pada babi, serangan penyakit tetelo pada ayam, dan akibat Covid-19, kekeringan yang berkepanjangan, ketersediaan air tanah yang tidak cukup.
Kondisi ini, menurut Win Keupung tentunya akan menambah atau mengancam situasi ketidaktahanan pangan masyarakat.
" Kita sekarang ini berada pada pertengahan musim panas yang merupakan puncak kemarau yang terjadi di kabupaten Sikka. Kita belum berada pada puncak musim kemarau. Tiga bulan lagi baru kita memasuki musim hujan".
Untuk itu Forum Peduli Penanggulangan Bencana Sikka meminta kepada pemerintah untuk mengambil langkah yang terarah demi menyikapi terjadinya Rawan pangan. Pemerintah harus mampu mengambil langkah terarah antara lain tanggap darurat, jangka menengah, dan jangka panjang.
Lebih lanjut, Win Keupung mengatakan bahwa untuk tanggap darurat jangka pendek, Pemda diminta untuk melakukan identifikasi dan pemetaan wilayah terdampak rawan pangan, melakukan survei cepat rumah tangga, memastikan ketersediaan distribusi bansos. Sementara jangka menengah yakni pemanfaatan dana desa sebagai sumber pendanaan untuk kegiatan padat karya tunai, memastikan ketersediaan bibit tanaman, dan pengembangan ternak.
Sementara untuk jangka panjang yakni menyesuaikan adaptasi perubahan iklim pada pengembangan teknologi pertanian, pengembangan terasering dan jebakan air, penghijauan berupa penanaman pohon, dan pengendalian pemanfaatan sumur bor.(**/red
penulis Orinus
editor EppyM photo istimewa