TTS. spektrum-ntt.com || Menyikapi pengaduan masalah hasil seleksi perangkat Desa yang makin bertambah baik di Komisi I DPRD TTS maupun langsung ke Bupati TTS, maka Egusem P. Tahun, ST.MM, selaku Bupati TTS membentuk 3 Tim yang di pimpin oleh para Asisten Pemda untuk turun ke masing-masing wilayah baik Amanatun, Amanuban, maupun Mollo, guna melakukan identifikasi dan klarifikasi langsung menyenai berbagai persoalan yang terjadi di setiap Desa. Dan langkah Bupati TTS juga di dukung penuh Komisi I DPRD TTS.
Pantauan media, Asisten II Pemda TTS, Jony Lakapu selaku ketua Tim wilayah Amanatun hadir pada kegiatan identifikasi dan klarifikasi di Aula kantor camat Amanatun Selatan, Jumat, (07/08/2020) , mengatakan bahwa terkait permasalahan tersebut, Setelah tiga tim melakukan identifikasi maka, hasilnya akan diserahkan kepada bupati TTS, Egusem P.Tahun untuk memutuskan serta menindak lanjuti persoalan yang terjadi menyangkut seleksi perangkat desa.
"Hasil pengumuman seleksi perangkat desa belum final, karena masih ada tahapan yang akan dilaksanakan. oleh karena itu saya berharap agar semuanya berjalan sesuai mekanismenya, dan tidak boleh keluar dari aturan yang berlaku”, kata Lakapu.
Sedangkan Camat Amanatun Selatan dalam kesempatan mewakili semua kepala Desa untuk memberikan klarifikasi secara umum mengatakan bahwa dari 13 Desa yang ada di wilayah kecamatan Amanatun selatan terdapat 6 Desa yang hasil seleksinya bermasalah tapi saat ini sudah ada penyelesian secara persuasif dengan bantuan pihak kecamatan maupun Polsek Amanatun Selatan.
"Kita sudah bantu mediasi saya sebagai camat sudah meminta maaf kepada pihak-pihak yang bersangkutan serta sudah menjelaskan mekanismenya sehingga sudah ada penyelesaian," jelas Ardi
Lebih lanjut Camat Amanatun Selatan mengapresiasi Kapolsek Amanatun Selatan, iptu Peter Riu yang telah membantu pemerintah kecamatan dalam memediasi permasalahan di Desa Fae.
"Sedangkan untuk masalah Desa Fae yang sempat viral di media sosial juga merupakan tamparan keras bagi saya sebagai seorang camat, dan waktu itu pengadu juga sempat melapor langsung ke Polsek Amanatun Selatan tapi kita berayukur dan berterima kasih karena Bapa Kapolsek juga cepat tanggap dan langsung turun tangan untuk membantu menyelesiakan persoalan tersebut," Kata Ardi.
Sedangkan Ketua Komisi I DPRD TTS yang juga menghadiri kegiatan tersebut meminta untuk 9 Desa yang sudah tidak bermasalah di lanjutkan prosesnya sedangkan 4 Desa yakni, Desa Anin, Desa Netutnana, Desa Fae, dan Desa Kokoi, yang masih bermasalah di tunda dulu.
"Untuk 9 desa lain di Amanatun Selatan yang sudah aman maka silahkan di lanjutkan proses pengusulan untuk melakukan pelantikan, sedangkan untuk 4 Desa yang masih bermasalah sebaiknya di tunda dulu untuk lakukan klarifikasi bersama semua pengadu sebelum di lanjutkan agar para pengadu juga merasa puas dan masalah benar-benar tuntas," Pinta Uksam Selan.
Sedangkan Sekretaris komisi I, Lusianus Tusalakh meminta untuk kalau bisa semua proses di selesaikan di bawah tanggal 19 Agustus sehingga tidak berpengaruh pada perubahan Perdes dan anggaran pembiayaan perangkat desa yang lama.
Hadir pula pada kesempatan tersebut, bagian Hukum Pemda TTS, Kapolsek Amanatun Selatan, Danramil Amanatun Selatan, beberapa anggota komisi I yang mendampingi Ketua dan Sekretaris, serta para Kepala Desa sekecamatan Amanatun selatan.
Untuk di ketahui, hingga jumat, 07/08/2020, total pengaduan di komisi I DPRD TTS mencapai 110 pengaduan.(**/red
Penulis Mega
editor EppyM Photo Istimewa