BELU.SPEKTRUM-NTT.COM || Pemukiman penduduk di wilayah Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu, Sebanyak 41 KK dan 146 jiwa Korban Badai Seroja harus mengungsi lagi. Hal ini terjadi karena guyuran hujan deras selama ± 2 jam, sehingga rumah mereka dipenuhi air.
Demikian informasi diperoleh tim media di lapangan, Selasa (08/02/22) malam.
Sebagian besar korban adalah Lansi dan balita yang terpaksa harus mengungsi keluar dari rumah masing-masing dan menyelamatkan diri di bahu jalan umum sambil mengamankan barang-barang miliknya sebelum di evakuasi oleh tim gabungan dari BPBD dan DINAS SOSIAL Kabupaten Belu.
Hendrikus Tulasi, salah satu korban bencana Seroja tahun lalu 2021, kepada tim media ini mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Belu yang berjanji untuk relokasi para korban sesuai janji Pemda sejak tahun lalu, namun hingga saat ini janji itu tidak kunjung terealisasi.
Dikatakan Hendrikus, setiap kali hujan kami tidak bisa tenang, apa lagi kalau hujan pada malam hari tentu kami dihantui rasa gelisah dan hari ini terjadilah hujan beberapa jam dan rumah kami terendam banjir maka terpaksa kami kasih keluar barang-barang dan bawa ke pinggir jalan ini", katanya.
Lanjutnya, hari ini sudah ada orang dari kabupaten dan tadi kami diminta untuk berkumpul ke gereja GMIT Sola Vide Auktuik.
"Kami minta pemerintah tolong tepati janjinya untuk segera merelokasi kami dari tempat ini sehingga kami bisa tenang dari keadaan ini kalau tidak maka kami pasti akan terus begini", harap Hendrikus.
Terpisah, salah satu korban atas nama David Kiak sambil mengelus dada dan terbata-bata kepada awak media ini ia menuturkan keadaan yang dialaminya sambil memandang kepada anak-anak dan berkata, "Saya sedih sekali pak,tahun lalu rumah saya hancur dan kembali saya berusaha membangunnya dan dindingnya juga saya beli seng bekas untuk dinding sampai sekarang", ungkap David.
Dikatakan David, sudah hampir satu tahun janji pemerintah untuk relokasi kami di tempat yang aman sehingga kami tidak harus mengungsi lagi di gereja ini yang waktu itu juga kami pernah mengungsi kesini, tutupnya.
Adapun beberapa bantuan darurat lain sudah dieksekusi oleh Bupati Belu, Kepala Dinas Sosial, BPBD dan Pihak Gereja Sola Vide Auktuik, dengan rincian;
1. Pimpinan Gereja Sola Vide Auktuik: 25 Kg beras dan 10 dus aqua
2. Bupati Belu Agus Taolin
- 43 dus Eko Mie
3. Pihak BNPB :
- Masker 4 Ball
- 6 dos Air mineral
- 5 pcs Kompor HOCK
- 8 dus Makanan siap saji
- 5 buah ember
-5 buah gayung
-60 Kg beras
4. Dinas Sosial:
- Enam buah tas Kids Baby
- Tiga buah Spon Baby
- Makanan siap saji (Biskuit)
- Empat Buah selimut
Turut hadir dalam proses evakuasi korban di lokasi penampungan; KaDinSos Belu, Kabid BPBD, Camat Raimanuk, Kepala Puskesmas Rafae dan Kapolsek Raimanuk, Kepala Desa Tasain bersama staf.
Foto : TKP
Penulis Nofry Nana