SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) sedang melakukan koordinasi dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) untuk pemulangan ke-13 anak korban eksploitasi yang kini masih dititipkan di Shalter Santa Monika, Truk-F.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas DP2BP3A Kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu, MPH, ketika dikonfirmasi via telepon, Jumat (9/7/2021)
"Kami lagi koordinasi dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk pemulangan mereka, Ujar ibu Kadis"
Devisi Advokasi dan Pendampingan Hukum Truk-F, Sr. Fransiska Imakulata, SSpS, ketika diwawancarai Media ini (9/7/2021) mengatakan bahwa Berita Acara Penyerahan kembali ke-13 anak tersebut sudah dilaksanakan pada Minggu 4 Juli 2021 lalu. Ke-13 anak tersebut tetap dititipkan di Truk-F sampai pada proses pengurusan dokumen mereka selesai.
Ia menyatakan bahwa rencananya pada hari Selasa tanggal 6 Juli lalu mereka akan melakukan Rapid tes dan Vaksinasi. Rapid tes dan Vaksinasi ini harus dilakukan bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan karena hal tersebut merupakan instruksi dari Kementrian dalam Negeri. Namun karena ada sedikit kendala akhirnya kemarin (8/7/2021) baru ke-13 anak tersebut divaksin oleh Tim Medis dari Dinkes ditambah dengan 7 (tujuh) orang pendamping yakni 3 orang dari Dinsos, 2 orang dari Pemberdayaan Perempuan, dan 2 orang dari Truk-F.
Sementara itu pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan ke-13 anak-anak ini akan diberangkatkan ke kampung halaman mereka masing-masing. Pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari Dinas terkait.