ENDE.spektrum-ntt.com || Almarhum Sipri Se'a sudah berjasa besar untuk dunia kebudayaan Ende, terutama dalam seni musik. Pemerintah Kabupaten Ende wajib memberi penghargaan untuk beliau.
Demikian pernyataan Antonius Tonggo, melalui pesan Whatsapp yang diterima media ini kamis pagi (09/07/2020)
Selain lagu, irama, alat musik, dan melodinya sangat erat dengan budaya Lio, Sipri juga mengambil tema-tema penting dalam hidup manusia Ende. Ada refleksi hidup, ada filsafat Lio, ada sejarah, ada refleksi hidup, dan ada motivasi pembangunan.
Salah satu lagu yang paling berpengaruh bagi orang Ende adalah "Ende Sare" dalam album perdana beliau bersama Amatus Peta, Albert Pati Pewa, dll. Lagu itu justru hingga kini jadi motto orang Ende, yaitu "Ende Sare". Itu adalah frasa motto yang syarat filosofis buat orang Ende sejak tahun 1980an. Orang bisa percaya diri, mencintai Ende, bangga jadi orang Ende, dan giat membangun Ende yang lebih baik lagi.
“Jadi, saran saya, Pemda Ende layak dan wajib memberi penghargaan untuk almarhum Sipri Sea” tegasnya
Selain menghargai jasanya, juga menjadi motivasi bagi tumbuhnya seniman-seniman baru Ende yang bermutu, yang bukan sekadar bernyanyi, tapi karya yang berguna menata kehidupan masyarakat banyak, membantu pembangunan.
“Seniman Ende Perlu Meneladani Sipri, Saya kira sejak dulu banyak sekali seniman musik Ende, namun yang seperti Sipri itu langka. Sipri sebanding dengan Amatus Peta dan Eman Bata Dede” ungkapnya
Syair-syairnya sangat sastrawi Ende-Lio, nuansa musiknya sangat kental Lio, temanya mengajarkan sesuatu untuk masyarakat dalam menjalani hidup, banyak pesan-pesan berguna bagi petunjuk hidup masyarakat.
“Jadi, bukan asal-asalan nyanyi dan asal-asalan mencipta lagu. Lagu tidak sekedar menghibur masyarakat, tapi juga ajaran hidup untuk masyarakat. Bermusik bukan sekadar selera dan ekspresi diri, tapi cara musikus nembangun dunia ini.” tutupnya(**
penulis A Aku Suka
editor Eppy M photo Istimewa