Borong. Spektrum-Ntt.com || Viani Panul salah seorang warga TPS 01 Desa Compang Kantar kecamatan Rana Mese membatasi hal pilihnya dalam proses pemilihan kepala desa pada 24 Mei 2023.
Saat diwawancarai media ini mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal dengan panitia pemilihan kepala desa lantaran dirinya dibatasi hak pilihnya sebagai warga desa Compang Kantar.
"Pada saat pemilihan berlangsung saya lagi di kampung Pinis ada kedukaan. Namun karena tanggungjawab saya sebagai warga desa Compang Kantar untuk ikut pemilihan, maka pada hari itu juga saya langsung Star dari lokasi kedukaan tepat pukul 10 Wita dan Sampai di TPS pukul 13.10 Wita", ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa saat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dirinya langsung bertemu dengan pengawas TPS atas nama Albertus Nyoman, namun jawaban dari beliau bahwa dirinya sudah tidak bisa memberikan hak suara lantaran sudah terlambat. Dirinyapun berpegang teguh pada surat panggilan, sebab dalam surat tersebut batas waktu pencoblosan sampai pukul 14.00. Itu berarti dirinya masih bisa memberikan hak suara. Atas dasar itu dirinya langsung menuju kantor kecamatan Rana Mese untuk menyampaikan pengaduan. Akan tetapi pihak kecamatan belum bisa memberikan solusi terkait persoalan tersebut karena dirinya tidak membawa serta surat panggilan dari panitia.
"Saat di TPS saya langsung bertemu pengawas namun respon dari pengawas TPS 01 pak Albertus Nyoman mengatakan bahwa saya sudah terlambat dan tidak bisa menggunakan hak pilih. Akhirnya saya langsung ke kecamatan dan dari pihak kecamatan belum memberikan solusi terkait persoalan tersebut", katanya.
Menanggapi hal itupun Ketua panitia pilkades Compang Kantar Konstantinus Jegagut saaat dimintai keteranganya bahwa dirinya mengakui persoalan tersebut.
"Terkait pengaduan dari salah seorang warga yang tidak ikut memilih kami sudah serahkan ke pihak panitia ditingkat kabupaten. Nanti mereka akan mempertimbangkan serta memutuskan terkait solusi yang akan mau ambil dari persoalan tersebut", tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa semuanya sudah memberikan keterangan kepihak BPD baik dari pengadu maupun pihak yang diadu. Dari keterangan tersebut akan diserahkan kepihak panitia ditingkat untuk dipertimbangkan. Sebab kami di panitia inti tidak berani mengambil sebuah keputusan, karena takut menimbulkan persoalan panjang sehingga semuanya serahkan ke pihak panitia ditingkat kabupaten.
"Kami panitia juga sudah sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa persoalan ini merupakan persoalan waktu. Dan ini merupakan sebuah kekeliruan kami panitia ditingkat Desa. Sehingga kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, sebab kita manusia tidak pernah luput dari kesalahan", tandasnya. (*SN/Epoz**)