Belu.Spektrum-ntt.com || Seorang Ibu berinisial TR berusia 47 tahun disambar petir saat sedang bekerja di sawah. Usai disambar petir, korban sempat dilarikan ke Klinik Cannossian Nurobo untuk mendapat pertolongan, akan tetapi takdir berkehendak lain, nyawa TR enggan tertolong (meninggal dunia).
Demikian informasi dihimpun media ini pada, Kamis (23/02/23).
Maria, salah satu saksi mata kepada media menjelaskan, bahwa saat itu korban sedang bekerja di sawah bersamanya, namun ketika turun hujan korban ingin berlari menuju pondok untuk berteduh, namun tiba-tiba korban disambar petir saat itu juga,.
"Kami yang sama-sama di sawah tanam padi, pas hujan jadi kami lari ke pondok dan dia (Korban-red) lebih dahulu kami, tiba-tiba petir bunyi dia langsung jatuh", katanya.
Sambungnya, ketika melihat badan TR berasap, pihaknya mencoba untuk mencari pertolongan.
"Kami minta tolong dan anak-anak yang sedang bawa traktor itu datang untuk bawa cepat-cepat korban ke Klinik Susteran tetapi sampai disana dia (TR) sudah meninggal," jelasnya Maria.
Menanggapi peristiwa tersebut, Pemerintah Desa Leuntolu melalui Sekretaris Desa langsung menyampaikan laporan ke Pemerintah Kecamatan Raimanuk untuk ditindak lanjuti.
Mewakili pemerintah desa, Dionisius Manehat (Sekdes) Leuntolu menyampaikan kalau dirinya telah melaporkan kejadian tersebut ke Camat Raimanuk sehingga mendapat instruksi untuk segera melaporkan kejadian naas ini ke dinas terkait.
"Tadi begitu ada laporan dari masyarakat, kita langsung melaporkan secara lisan lewat telpon kepada Bapak Camat sehingga kita di inatruksikan untuk membuat laporan resmi ke dinas sosial dengan BPBD Kabupaten Belu," ucap Dion.
Sambungnya, namun informasi sementara yang diperoleh dari bapak camat bahwa beliau sudah menyampaikan juga ke dinas sosial untuk diketahui, tetapi dari pihak pemerintah desa akan segera menyampaikannya secara resmi (tertulis).
Melalui sambungan telepon kepada media, Camat Raimanuk Hironimus Mau Luma menyampaikan bahwa ia (Camat.red) telah menerima laporan tersebut dan sudah menyampaikan kepada dinas terkait (dinsos).
"Saya sudah mendapat laporan sehingga saya instruksikan ke pemerintah desa untuk segera melakukan laporan secara resmi ke dinas sosial," ujarnya.
Dikatakan Camat Raimanuk itu, ia pun sudah menyampaikan informasi tersebut ke pihak dinas sosial dan sekda Belu. Dan ini jawaban pak sekda lewat pesan Whatsapp yang saya terima.
"Ibu Plt. Kadis sosial bisa tanggulangi yang bisa, minimal membantu pemakaman dan sebagainya," Hironimus mengulangi pesan Sekda Belu.
Diketahui bahwa, korban memiliki 5 orang anak dan suami korban saat ini sedang berada di rantauan (Malaysia) sedangkan 3 orang anak lainnya pun sedang merantau namun di daerah yang berbeda.
(*Nana)