SIKKA. spektrum-ntt.com || PT. Yasonus Komunikata Indonesia (YKI) berencana akan membangun Mall dengan ketinggian 6 lantai di Pasar Tingkat Maumere. Rencana Pembangunan Mall ini pun disambut dengan baik oleh pemerintah dan DPRD kabupaten Sikka. (24/04/2020).
Ketika dimintai keterangan soal rencana pembangunan Mall di pasar tingkat, Maumere, Ketua Forum Komunikasi Pengguna Pasar Maumere bapak Marianus Kresensius menuturkan bahwa informasi akan rencana pembangunan Mall di Pasar Tingkat baru diketahui dari media sosial bahwa Pemda dan DPRD melakukan telekonferensi bersama pihak investor, namun Sampai saat ini belum ada informasi resmi dari pemerintah ke para pedagang pasar. Padahal yang menjadi target pemerintah dan DPRD kabupaten Sikka adalah para pedagang dan pasarnya. Sehingga kami menjadi sangat resah akan informasi ini.
Lebih lanjut bapak Marianus menuturkan bahwa pada dasarnya pedagang selalu mendukung pemerintah dalam membangun kemajuan di wilayah Maumere. "kami para pedagang selalu mendukung pemerintah dalam memajukan wilayah ini salah satunya yaitu menghadirkan investor untuk berinvestasi di Sikka ini," ungkapnya .
Namun, keterwakilan para pedagang akan menolak jika lokasi yang diambil adalah pasar Tingkat Maumere, hal ini dikarenakan pasar tingkat Maumere adalah salah satu pasar tradisional yang juga telah menyumbang banyak untuk PAD Sikka.
" Tetapi, sebagai keterwakilan dari para pedagang kami akan menolak dengan segala cara jika pemerintah dan investor kedepannya bersikukuh untuk membangun di pasar tingkat. Karena Pasar Tingkat Maumere merupakan salah satu pasar resmi yang sudah menyumbang untuk peningkatan PAD Sikka."tegasnya.
Sementara itu, Gabriel Manek Pedo selaku wakil ketua Forum Komunikasi Pengguna Pasar Maumere mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Sikka mestinya mengadvokasi dan mendengarkan secara langsung keluhan pedagang pasar Tingkat Maumere, dan bila perlu mengundang seluruh komponen yang kepentingan untuk melakukan kajian bersama.
"Masih ada banyak lokasi Pemda yang kosong yang bisa digunakan untuk membangun Mall ini. Total pedagang yang ada dipasar Tingkat yang berjibaku mencari nafkah untuk keluarga sekitar 600an orang. Pemda Sikka mau pilih yang mana, para pedagang atau investor" Tutur Gabriel
Soal rencana relokasi yang akan dilakukan oleh pihak investor dan Pemda , Gabriel Manek Pedo menuturkan bahwa mereka akan menolak dengan alasan bahwa ujung-ujungnya akan membahayakan dan merugikan kehidupan para pedagang pasar.
"Harusnya pemerintah mendengarkan aspirasi kami, jaminan apa yang diberikan sebagai pegangan bagi kami para pedagang. Tidak ada cerita relokasi yang akan menguntungkan para pedagang. Mestinya pemerintah harus punya inovasi untuk membenahi pasar ini" , Ungkapnya.
Sementara itu bapak sekertaris Forum Pengguna Pasar Maumere mengatakan bahwa forum ini dibentuk oleh bapak Bupati Sikka sendiri. Kami dijanjikan satu tempat yaitu di lantai pertama Mall. Itu baru janji. Dan ini kita berhadapan dengan pihak investor yang punya duit atau kaum kapitalis, otomatis ujung-ujungnya kita digeser. Tarif dan lain sebagainya pasti akan diatur oleh pihak investor. Pertanyaannya adalah apakah kami ini tuan rumah ataukah tamu. Tolong kaji baik-baik karena ini menyangkut nasip 600 an pedagang di pasar tingkat ini, tutupnya.
Sementara secara terpisah aktivis peduli Sikka, Yoseph Laka Gerungan menyatakan sikap mendukung niat pemerintah mengundang investor untuk berinvestasi di Sikka.
Kabupaten sikka merupakan salah satu kabupaten di NTT yang pertumbuhan ekonominya tinggi dan terus meningkat setelah kota Kupang. Tetapi rencana pembangunan itu perlu dipertimbangkan soal dampak dan letak pembangunan mall tersebut. Jika dibangun di pasar tingkat Maumere maka pertama, bagaimana dengan nasib para pedagang disana. Kedua, ditengah kota yang cukup ramai dan padat kendaraan dengan ruas jalan yang sempit akan berdampak pada kemacetan lalulintas. Ketiga, masih banyak tempat yang layak di wilayah kota dan sekitarnya untuk dibangun mall agar pusat keramain bisa terbagi.
Catatan kecilnya adanya mall harus mampu memfasilitasi karya karya lokal untuk dipasarkan di mall, tutup Yos Laka Gerungan. (**
penulis Orinus
editor EppyM Photo Istimewa