LEMBATA.spektrum-ntt.com || Kunjungan kerja Gubernur NTT di Kab. Lembata khususnya di Kecamatan Buyasuri untuk melihat pembangunan infrastruktur jalan provinsi dan penyerahan hewan kurban di Desa Kalikur, dilakukan pada kamis (30/07/2020).
Desa Kalikur sebagai pusat kerajaan sebagai Hamente Kedang pada masa lalu dan sebagai pusat atau penyebaran agama islam pertama di Kedang dan Lembata pada umumnya.
Kegiatan ini dihadiri bapak Gubernur, DPRD Provinsi NTT, Bupati Lembata, Wakil Bupati, Sekda, dan pimpinan OPD lingkup Pemda Lembata.
Pada kesempatan itu, secara simbolis hewan kurban yang diberikan oleh Gubernur yang diwakili staf khusus Gubernur, H. Anwar Pua Geno, S.H. Dalam sambutannya Ia menjelaskan bahwa di Kabupaten Lembata ada 2 hewan kurban yang diberikan oleh pemerintahan provinsi salah satunya di Kedang yakni di Desa Kalikur.
"Wujud cinta bapak Gubernur kepada umat islam dalam hari raya Idul Adha sehingga masyarakat harus mendapatkan hewan kurban", kata mantan ketua DPRD Prov. NTT periode 2014-2019.
Dalam sambutan Gubernur Provinsi NTT Viktor Laiskodat menjelaskan bahwa
Kunjungan kerja di Lembata untuk bisa melihat perkembangan pembangunan infrastruktur dan kehidupan masyarakat di Lembata.
"Secara pribadi saya merasa gembira karena menatap kehidupan masyarakat secara langsung. Insfratruktur jalan provinsi semantara di kerjakan dan jalan masih buruk di bagian utara yang menjadi pr saya ke depan", kata Viktor Laiskodat.
Ia juga menyampaikan bahwa sesuai yang dikatakan Presiden RI bahwa NTT memasuki krisis pangan.
"Saya datang disini untuk menyampaikan kepada bapak bupati untuk mempersiapkan pangan, laut, dan ternak kita", kata Laiskodat.
Ia juga menyarankan untuk kita menanam pohon ajaib atau pohon kelor atau motong dalam bahasa Kedangnya yang ditetapkan oleh WHO.
" Kita harus makan motong karena semua isinya ada di situ, oleh karena itu makan motong supaya Covid-19 takut sama kita", kata Gubernur NTT.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil Swab terbaru di Lembata yang sebelumnya pasien positif sekarang sudah negatif.
" Saya cukup senang karena Lembata sudah kembali ke zona hijau. Bukan kita takut kepada corona tetapi kita ikut protokol kesehatan". Kata Bungtilu Laiskodat. (**
penulis Yohanes Amuntoda
editor EppyM photo Istimewa