SIKKA. Spektrum-ntt.com || Ratusan warga kampung Arawawo, Dusun Aebubu, Desa Persiapan Aebubu, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) terpaksa minum air kotor dan bau dari sumber Kali Arawawo yang letaknya di pinggir kampng itu, Pasalnya sejak kemarau panjang 6 bulan terakhir menyebabkan mata Air Aebubu hampir kering. Warga mengangkut air kotor itu dengan menggunakan jerigen dan ember, hanya untuk minum sedangkan mandi dan cuci pakaian mereka ke kali Arawawo.
Salah seorang Toko masyarakat kampung Arawawo, Robertus Beke, ditemui media hari senin ( 23/11/2020), mengaku setiap hari ia berjalan sekitar 700 M dari rumahnya untuk mengambil air bersama anak anaknya. Ia menyampaikan bawah harus antre 2 sampai 3 jam untuk dapatkan air, itupun hanya 10 liter, karena mata air mengalirnya sangat kecil" Ungkapnya
Lebih lanjut ia menuturkan krisis air yang dialami warga hampir setiap Tahun. Tahun 2019 pun sama, tetapi pada tahun 2020 ini, kondisinya memang sangat parah lagi, hal itu disebabkan musim kemarau panjang dan curah hujan memang cukup sedikit. Ini sudah enam bulan kami krisis air bersih, sekarang kami minum air kotor dan bau. Ini pilihan kami kalau tidak kami bisa mati hanya karena air. Apalagi musim hujan su Tiba , ini gawat untuk kami disini, jalan satu satunya kami harus minum air dikali Arawawo, yang kotor an bau. Ungkapnya
Ia mengatakan setiap hari kami antre dari pagi hingga sore untuk mendapat giliran air. Air yang digunakan ini tidak lama habis, karena semua warga dari 5 RT Dusun Aebubu mengambil air tersebut.
Ia berharap agar Pemda SIKKA dapat memberikan perhatian terhadap warga Desa Persiapan Aebubu, Dusun Arawawo, kecamatan Paga. Semoga ada perhatian terhadap kami masyarakat Desa Persiapan Aebubu yang sudah kesulitan air terlebih air minum dan masak" Jelas Robertus Beke
Lebih jauh ia mengaku keadaan di desanya memang suda sangat gawat, terkait dengan krisis air minum bersih yang hampir setiap Tahun. Warga hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada. Mau bagaimana lagi kedepannya. Selama ini tidak ada hujan mata air Aebubu hampir kering, kami minum air kotor. Air itu di ambil hanya untuk minum dan masak, sedangkan mandi dan cuci kami harus ke kali Arawawo.
Ia mengatakan kenyataan tersebut harus dijalani sebab warganya tidak bisa membeli air tengki. Disini yang kami beli 1 jeregen 5. 000 Rupiah yang isinya 10 liter. Harga per tengki mencapai Rp 100.000 Rupiah dan masyrakat ada yang tidak bisa membelinya.
Lebih lanjut ia mengatakan warga mengambil air kotor dan bau itu hampir setiap tahun. Terkait krisis air
Ia mengharapkan adanya bantuan air bersih dari pemkab Sikka. Pak bupati ada janji bangun Sumur Bor untuk dusun Persiapan Aebubu dalam kunjungan kerja tahun 2019. Kami berharap janji pak bupati ini segera direalisasikan, sehingga bisa mengatasi kendala kesusahan air yang kami hadapi dari tahun ke tahun(**/red
Penulis : Hilarius Keytimu
editor EppyM photo istimewa