ENDE. spektrum-ntt.com || Ketika Bung Karno diasingkan ke Ende pada tahun 1934 - 1938, Bung Karno menjadikan Ende sebagai tempat dimana ia merenungkan dasar - dasar negara yaitu pancasila, makanya kota Ende dikenal sebagai kota pancasila dan kota sejarah
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur NTT Drs. Yoseph Nae Soi, MM ketika memantau langsung kegiatan Pelangi Nusantara dan Festival Kelimutu di Ende pada rabu (12/08/2020)
Selama empat tahun berada di Ende, Bung Karno melakukan perenungan nilai - nilai dasar pancasila dibawah pohon Sukun ini, sehingga kota Ende dikenal sebagai kota pancasila, dari Ende untuk Indonesia
"Nilai pancasila itu, kalau mau jujur dari bumi kelimutu untuk Indonesia" Ungkap Wagub Nae Soi
Sehingga ivent seperti Pelangi Nusantara dan Festival Kelimutu ini, harus menjadi ivent nasional yang setiap tahun wajib di gelar di kota pancasila ini
Kami dari pemerintah provinsi tentu sangat mendukung ivent seperti ini, karena ivent - ivent seperti dinilai mampu meningkatkan ekonomi pariwisata yang ada di kabupaten Ende
Sementara itu bupati Ende Drs. H. Djafar H. Achmad, MM menuturkan bahwa Pelangi Nusantara dan Festival Kelimutu akan dijadikan ivent nasional, kita berharap mendapat dukungan dari pemerintah pusat
"Kita akan komunikasikan dengan pemerintah pusat melalui pemerintah propinsi untuk mendukung ivent ini, sebagai ivent nasional" Kata Bupati Djafar
Sebagai kota pancasila kita harus mampu menjaga toleransi dan keaneragaman yang ada di Ende ini, Ende harus mampu menjadi contoh toleransi bagi daerah - daerah yang lain yang ada di Indonesia(**/red
penulis A Aku Suka
editor Ep pyM Photo Istimewa