TTS. Spektrum-ntt.com || Pemuda-Pemuda kreatif Desa Tesi Ayofanu mempertanyakan segala bantuan yang diduga memiliki banyak ketimpangan. hal ini muncul dalam komentar hangat dalam grup Facebook Ayofanu Neka Mese. (06/06/2020).
Kepada media beberapa pemuda keluhkan tentang segala bantuan yang ada di Desa Tesi Ayofanu, misalnya salah satu postingan yang mempertanyakan bantuan PKH yang hilang entah kemana dimana dalam postingan tersebut menyuarakan tentang seorang janda satu anak mama Prince Saefatu Liu, yang awalnya mendapatkan PKH namun pada tahap ketiga tiba tiba namanya hilang. berikut postingannya.
"Syalom mat sg Desa Tesi Ayofanu , sy mau usul , dan usulan ini di tujukan kepada kades bersama staf nya , kemudian untuk pendamping PKH yg tugas di desa tesi ayofanu , ada seorang ibu janda bersama anak satu org dalam rumah nya , yg pernah merasakan hak bantuan PKH dari pemerintah , setelah seorang ibu janda bersama anak nya satu orang dlm rumah , menikmati bantuan PKH dari pemerintah dua kali trus kali ke tiga hak seorang ibu janda hilang sudah , entah hak di sulap kemana . sy minta tolong bp kades bersama staf nya kemudian , pak atau ibu pendamping PKH desa tesi ayofanu untuk di telusuri seorang ibu janda bersama anak satu dlm rmh di RT /RW oelali . mohon maaf sy tdk tau di RT nomor brp karna di oelali ada dua RT , sy hanya tau nama RT nya : Yefta ottu , seorang ibu janda ini nama nya ORINCE SAEFATU LIU"
Dalam postingan tersebut akhirnya muncul berbagai keluhan yang mengatakan jika masih ada banyak yang bernasib sama.
Selain itu ada postingan yang menanyakan tentang Anggaran WC bagi warga yang tidak tuntas sehingga akhirnya warga sendiri yang melunasi pembuatan WC sehat tersebut.
Dan juga mengenai bantuan BLT Dana Desa untuk covid-19 yang ketika ditanya. banyak yang mengatakan bahwa masih dalam menunggu Perdes disahkan.
Terkait harapan, pemuda Pemuda Tesi Ayofanu berharap ada perubahan di kampung halamannya. hal ini ditulis oleh salah satu pemuda di grup Tesi Ayofanu Neka Mese.
berikut postingannya.
"sy butuh perubahan d kampung kita zaman sudh berkembng jd jgan membabibutai kami"
Selain itu ada yang berharap agar pemerintah segera menurunkan lembaga yang memiliki kewajiban untuk menyelidiki seluruh bantuan yang masuk di Desa Tesi Ayofanu. (**