TTS. Spektrum-ntt.com || Tim Satuan Tugas Covid-19 Yang Bertugas Di Pos Pemantau Batuputih-TTS Tidak Di Lengkapi APD Bahkan Tidak Pernah Mendapat Dukungan Apapun Dari Pemerintah Daerah Semenjak Tanggal 25 Januari Pasca di Aktifkan Kembali Pos pemantau Batas Kota Batuputih.
Petugas yang terdiri dari anggota TNI, Polri, Pol PP, dan anggota nakes menjalankan perintahkan atasan masing-masing tanpa tunjangan apapun. Bahkan hand sanitizer pun tidak tersedia bagi petugas yang selalu standby di garda terdepan posko pencegahan Covid-19
Hal tersebut menjadi curhatan para petugas saat kunjungan komisi IV DPRD TTS di pos jaga Batuputih, Selasa, 23/03/2021.
"Kami jaga di sini dan kalau ada masyarakat yang terpapar, kami selalu urus dengan baik, tapi kalau kami sendiri petugas yang terpapar tidak ada yang tolong atau peduli," Ungkap Kapolsek Batuputih, Ipda Ngakan Putu Purna
Hal senada juga di katakan Danposramil Kuatnana, Jonifata Zainal bahwa petugas di pos pemantau selalu dilema dengan berbagai kondisi lapangan. Tapi meski telah melaksanakan tugas dengan baik, tidak pernah mendapat perhatian.
"Kami datang ke sini untuk melaksanakan tugas dan mengamankan perintah tapi kebutuhan kami seperti APD, hand sanitizer, dan kebutuhan makan minum saja tidak di perhatikan. untuk jaminan apapun juga tidak kami dapatkan. Bahkan ketika teman-teman kami 4 orang anggota Kodim 1621 terpapar Covid usai bertugas saja tidak pernah ada yang peduli." KesalNya.
Ketua komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka, SH, MH, pada kesempatan tersebut mengapresiasi kinerja petugas di posko pemantau Batuputih, dan berjanji dalam waktu dekat akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan seluruh pimpinan tim satgas pencegahan dan penanganan Covid-19 di TTS untuk mendapatkan informasi terkait penggunaan Dana Covid yang di anggarkan sejak tahun 2020 lalu sebesar Rp. 33.5 Miliar.
"Sebab sejauh ini DPRD sendiri belum mengetahui pertanggungjawaban penggunaan Dana Covid-19 di TTS." Jelas Marthen.
Penulis : Mega Ngefak
Editor : Eppy Manu