TTS. spektrum-ntt.com || Anggota DPRD TTS, Deksi Letuna,S.Pd.K. mendorong pemerintah khususnya Dinas Sosial TTS untuk segera membuat dan menetapkan Juknis baru yang mengatur Proses Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dan juga mengingatkan para Agen E-Warung (BRILink) untuk menggunakan Sembako yang baik dalam penyaluran, contohnya beras harus Premium.
Hal tersebut di sampaikan Deksi Kepada wartawan melalui sambungan telepon seluler, dan pesan WhatsApp Sabtu, (13/06/2020).
Menurut Deksi, anggota Komisi IV DPRD TTD yang bermitra langsung dengan Dinas Sosial TTS, bahwa Pedoman atau Juknis sangat di perlukan untuk mengoptimalkan proses penyaluran program bantuan tersebut.
"Kalau tidak ada Juknis maka akan terus terjadi kekacauan seperti yang terjadi sekarang. Ada KPM yang berada di wilayah Noebana, Toianas, dan Amanatun Utara yang saat ini masih mengambil Sembako di wilayah Malaka, hal itu juga di karenakan belum adanya juknis atau aturan yang jelas mengenai penyaluran BPNT," Tutur Deksi.
Lanjutnya bahwa sejauh ini sudah ada MOU kerjasama penyaluran BPNT antara Kementrian Sosial bersama BRI sebagai Bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA). Namun di tingkat Kabupaten belum ada Juknis yang mengatur semua Stakholder sehingga timbulnya kekacauan.
"Kalau KPM merasa lebih untung ambil sembako ke Kabupaten tetangga karena jalur mobilitasi yang lebih dekat dan gampang maka kita tidak bisa salahkan mereka. Atau misalnya seperti yang di adukan para Agen BRILink ke Pansus LKPJ bahwa BRI melampaui kewenangan dengan mengatur pembagian wilayah bagi Agen. Dan masalah-masalah lain yang terjadi itu karena selama ini tidak ada Juknis yang mengatur semua Stakholder. Karena itu dari Komisi IV kita minta Dinsos untuk Segera mengeluarkan Juknis tersebut," Pungkas-Nya.
Selain itu Letuna juga kembali mengingatkan para Agen E-Warung untuk menggunakan bahan pokok yang bermutu dalam penyaluran ke KPM.
"Para Agen E-Warung (BRILink) dalam penyaluran harus sembako yang bermutu, contohnya beras yang di gunakan harus premium (beras ukuran bersih) dan di paking dalamm karung yang sudah disiapkam perum bulog. bukan memakai beras medium (beras timbang)," Tegas-Nya. (**
penulis Mega
editor EppyM Photo Istimewa