Malaka. Spektrum-ntt.com || Guna meningkatkan kualitas dan mutu anggota calon transmigran (catrans) maka Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa DTT-Denpasar gelar bagi calon transmigran di Desa Kapitan Meo.
Pantauan media pada Sabtu (07/10/22) kegiatan pelatihan dan transmigran untuk angkatan pertama yang diselenggarakan di Kantor Desa Kapitan Meo, Kecamatan Laen Manen, Kab. Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tejo Pungkas SE, selaku penanggungjawab Panitia Pelatihan Calon anggota Migran Angkatan 1 ( satu) UPT Kapitan Meo Kabupaten Malaka melaporkan bahwa transmigrasi pertama dilaksanakan sebagai berikut: latar belakang dari program ini disusun sebagai bagi pelaksanaan pelatihan calon transmigran dalam mewujudkan transmigrasi yang kompeten, agar tercapai peningkat kualitas sumber daya manusia transmigrasi yang akan ditetapkan sebagai pemulihan transmigrasi.
"Pelatihan calon Transmigrasi diadakan sebagai upaya untuk menetapkan sebagai motivasi, membangun partisipasi dan beta tinggal serta siap di unit pemukiman transmigrasi (UPT)," katanya.
Dikatakan Tejo, di samping itu mereka dibekali tentang pengetahuan dasar yang berkaitan dengan keterampilan yang dibutuhkan di lokasi pemulihan dasar kepentingan, kebutuhan dan pertimbangan tersebut, maka balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal dan transmigrasi ikut pelatihan pelatihan calon transmigran, .
Memperjuangkan kegiatan pelatihan calon transmigran, selanjutnya dasar pelaksana, keterampilan calon transmigran yang dilaksanakan dari tanggal 3-7 Oktober 2022. Yang dilaksanakan kepada:
1. program kerja daya pemberdayaan dan masyarakat desa tertinggal dan Transmigrasi Denpasar tahun anggaran 2022.
2. Rencana kegiatan balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa tertinggal dan Transmigrasi tahun anggaran 2022
3. Petunjuk Libba Balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dan daerah tertinggal dan Transmigrasi tahun anggaran 2022.
Sambung Tejo, tujuan dari pelatihan pelatihan calon transmigran ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta sikap calon transmigran yang sudah ditempatkan di daerah tujuan yang terwujudnya peningkatan dan pengetahuan, keterampilan dan sikap calon trasnmigran yang mandiri melalui pelatihan calon transmigran.
"Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 32 orang yang berasal dari Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur. Materi pelatihan ini berpedoman pada model keterampilan calon transmigran bidang pembangunan sumberdaya manusia daerah tertinggal dan transmigrasi," tambahnya.
Hasil yang telah capai sela mengikuti kegiatan ini yang pertama:
- Peserta dapat mengolah lahan serta membuat bedengan
- Peserta dapat mengembangkan bakteri tanah
- peserta dapat membuat pupuk pestisida
- peserta dapat memperbanyak bakteri pengurai dalam tanah.
Dari awal sampai sampai kegiatan berhasil ini peserta dalam keadaan sehat wal'afiat dan semua peserta berhak menerima sertifikat kelulusan, katanya.
Salah satu peserta kegiatan, Wilbrodus Nanggo Odjan, dalan kesempatan itu menuturkan bahwa kami peserta transmigran angkatan pertama Kapitan Meo, sangat menarik karena yang disampaikan oleh pemateri para instruktur, para nara sumber yang bermanfaat yang mungkin di dunia maya kami mencari materi-materi yang digunakan namun kami tidak menemukan.
Inilah harapan kami dari hari pertama hingga saat ini kami dapat aplikasikan seperti pak Gisman, dalam pemaparan materinya, yang menjelaskan bahwa materi-materi yang diberikan ini sangat berharga. Kalau kami warga trans pergi beli sayur di pasar tentu kami harus malu dan ini menjadi pedoman untuk kami,” imbuhnya.
Diakhir kata, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Dinas Transmigran kabupaten Malaka yang telah hadir dan juga pada kesempatan ini kami mohon jika ada kekhilafan dan maaf ketika kegiatan berlangsung, tutupnya.
Hal senada dilambungkan oleh Vinsensius Babu, S.PI. MSI selaku Kepala Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi Kabupaten Malaka bahwa hadir di sini untuk memberikan dukungan khususnya warga trans pelatihan angkatan pertama ini, semua mereka datang sebagai dukungan agar warga di trans selalu bangkit dan selalu bersemangat untuk meningkatkan kehidupan di hari yang akan datang.
Kegiatan latihan pembekalan ini dimulai dari tanggal 3-7 Oktober 2022 sudah apa yang ibu dapatkan selama ini dimanfaatkan dengan baik tidak sebatang mengikuti ini tapi harap bisa diwujudnyatakan kegiatan ini di tempat masing-masing agar bisa meningkat kehidupan bapak/ibu.
Vinsensius berharap, kegiatan dalam beberapa hari ini baik teori maupun praktek-praktek itu ada beberapa jenis tanaman yang sudah memberikan pelatihan yang salah satunya pepaya kalifornia, cabe, sawi, terong Tomat dan hasil lainnya. Semuanya harus diwujudkan. Melalui dinas dan pendamping akan selalu membantu untuk sukseskan program ini.
Disini juga sudah ada sarana pendukungnya yaitu traktor dan alat lainnya ini harus dimanfaatkan. Ini saya harus tegas karena konsep untuk membangun trans ini butuh proses yang panjang. Tentu kita semua pasti tahu saat kita proses awal dalam pembangunan trans-trans, sangat sulit ada yang mendukung dan ada yang kontra tapi sudah membangun banyak yang mau, tapi tidak apa apa justru ada kontak yang membuat kami lebih semangat dalam membangun daerah ini. dari pemerintah pusat sampai kabupaten membangun untuk masyarakat maka itu harus dimanfaatkan dengan baik," beber Vinsen.
Dikatakan Vinsen, pemerintah sudah membangun rumah untuk masyarakat dan saat ini juga memberikan jaminan hidup selama satu tahun maka harapan dari pemerintah harus manfaatkan dengan baik. Dan bangunan yang sudah diberikan kepada masyarakat harus di huni tidak boleh ditinggalkan karena banyak anggaran yang keluar. Dan saat ini juga pemerintah masih urus lagi lahan lahan kering mau pun lahan basah untuk bapak/ibu sangat lengkap.
Maka saya berharap kepada masyarakat bahwa ada pelatihan keterampilan seperti ini perlu dimanfaatkan dengan baik.
"Ini program kita di kabupaten juga visi misi bupati dan wakili bupati dalam visi misi kerja juga sebagai salam satu program yang pertama pertanian adalah. Jadi kita di tasnya II pertama sudah mulai. SDM sudah disiapkan, sumber daya alamnya ada sumber daya manusia juga ada. Nanti ada program khusus di kabupaten Malaka saya akan pak bupati dan wakil bupati untuk mengambil contoh dari trans ini. Maka itu harus benar-benar manfaatkan lahan yang dijaga dan tetap di rawat," tutupnya.
Kesempatan yang sama, Gimas PSM, kepada wartawan menambahkan bahwa pelatihan ini membuat semuanya dari awal sampai akhir yang pertama dilakukan adalah membuat pembenahan tanah.
Ada beberapa hal yang kami lakukan yaitu:
1. Pembenahan lahan ini akan menjadi lebih baik dari keras menjadi lunak. Setelah olah lahan kami gunakan pupuk organik yang kita pakai untuk menyemprot dan menyiram,
2.Netosida, harapan kami membuat pupuk ini agar tidak beli lagi pestisida, ini untuk penangkal hama saat datang hama mereka bisa menggunakannya tidak perlu beli lagi.
Jadi mulai dari perbaikan tanah lalu sampai dengan pengendalian hama kita sudah buat. Kita sampaikan kepada mereka agar mereka bisa produksi sendiri tapi tetap akan membuat mereka setahun ini mereka akan mempraktekkan sendiri, jelasnya.
Harapan mereka kedepan tidak lagi beli pupuk dan tergantung pada tokoh tapi sudah bisa membuat sendiri, ini sangat diharapkan, dan ini kami buat dari awal sampai akhir karena pertama itu namanya budidaya, mulai dari pengolahan lahan sampai dengan hasil panennya.
"Bahan yang di proses untuk menjadi pupuk tidak perlu beli di toko, tapi kita ambil dari lingkungan ini, kalau untuk pupuk kita mengoptimalkan bahan yang ada disini karena di pertanian ada tiga hal penting yaitu: Pupuk Makro (NTK) kita ambil dari bahan bahan yang ada disini contoh dari bongkol pisang, batang pisang," terangnya.
Dikatakan Gimas, ini yang kita lakukan agar mereka melaksanakan dalam proses budidaya tanamannya tidak lagi menggunakan pupuk kimia dan tidak tergantung pada toko. Bahan bahan juga dari batang bisa dan dari jagung muda ada kacang panjang dan ada toge didalam dan masih hal dan saat Ini mereka bekerja sendiri melalui instruksi kami.
Dan Ini kita lakukan 3 hal yang Pertama dari bau, rasa, dan panas itu tidak ada unsur yang harus ada di dalam pestisida sehingga hama akan takut, kita kontrol yang pengendalian. Dan kebanyakan petani itu salah waktu penempatannya, seharusnya penyemprotan hari bukan di pagi hari, katanya.
"Pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti batang pisang akar bambu dan lain-lain bermanfaat untuk semua tanaman, karena dalam kegiatan kita lebih fokus pada holtikultura yaitu tanaman buah bunga dan sayuran. Mana yang bisa mereka lakukan mereka akan melakukannya dulu, sehingga tidak berharap lagi kepada mereka pihak lain, tapi sudah tergantung pada pihak diri sendiri-sendiri mau atau tidak tergantung dorongan dari kita," tambahnya.
Menurutnya, Ilmiah sudah kita kasikan, apakah mereka mau melaksanakan atau tidak nanti kita pantau bersama. Pemanfaatan dalam pengenalan pupuk, jadi pertanian ian itu tidak bisa menentukan jangka waktu tanah sekarang kita lagi keras jadi harus melakukan terus menerus, tapi kalau tahan yang sudah normal tinggal memicu saja sudah jalan, tapi jangan lupa kita harus pupuk dasar, pupuk dasar adalah kotoran hewan, maka disini sebagai penghasil ternak di NTT maka tidak boleh sia-siakan buangan ternaknya tapi harus bisa dimanfaatkan untuk lahan.
"Dengan adanya kotoran hewan yang dipicu oleh kotoran hewan ini ketemu. yang kita harapkan adalah bakteri yang bekerja sangat membantu kita," tutupnya.
Kegiatan tersebut berlangsung sejak Senin, 03 s/d Jumat 07 Oktober 2022. Turut hadir; Gisman, GSM (Ahli Dinas Transmigran Pusat), Tejo Pungkas SE sebagai penanggung jawab pelatihan calon transmigran Pemerintah pusat, Vinsensius Babu, S. SP. MSI (Kepala Disnakertrans Kabupaten Malaka) bersama Staf, Kadis Transmigrasi Provinsi NTT, Kepala Desa Kapitan Meo, Pendamping Transmigrasi Kapitan Meo serta para calon transmigrasi.
Penulis : Lius Asa.