ENDE. spektrum-ntt.com || Badai besar yang menghantam perairan flores bagian selatan beberapa waktu lalu mengakibatkan 80 alat penangkapan ikan rumpon milik nelayan pulau Ende hanyut terbawah arus, data tersebut sudah masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Demikian hal ini disampaikan Sebastianus Bele, kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Ende kepada media ini, di ruang kerjanya selasa (09/06/2020)
Lanjut Sebas Bele bahwa ketika data itu masuk ke BPBD pemerintah, daerah wajib melakukan kegiatan tanggap darurat terhadap bencana yang dialami warga, karena bencana tersebut berdampak pada kehilangan mata pencaharian dan ekonomi warga
"Rata - rata alat tangkap ikan atau rumpon yang di pulau Ende itu milik perorangan yang hanyut terbawa arus" Ungkap Sebas Bele
Kegiatan tanggap darurat yang dilakukan dengan tujuan untuk membantu warga masyarakat yang terdampak dari bencana ini, bentuknya berupa pembagian sembako dan bantuan sosial lainnya
Hilangnya alat tangkap ikan berupa rumpon tersebut berdampak juga terhadap mata pencaharian dan ekonomi masyarakat setempat sehingga wajib hukumnya pemerintah wajib membantu
Sebas juga mengungkapkan bahwa tidak hanya rumpon yang terbawah arus tapi juga di kelurahan tanjung kecamatan Ende Selatan terjadi abrasi yang mengakibatkan tembok penahan tanah di SD Paupanda II juga mengalami rusak parah
"Itu semua data yang sudah masuk ke kami di BPBD, sehingga kami juga dalam waktu dekat ini akan melakukan kegiatan tanggap darurat terkait bencana ini" tutup Sebas (**
Penulis A Aku Suka
editor Eppy Manu photo istimewa