Belu.Spektrum-ntt.com || Menindaklanjuti demonstrasi yang terjadi di tingkat nasional yakni di Jakarta dan di wilayah Indonesia lainnya yang menyoroti segala kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat Indonesia, maka Aliansi Cipayung Plus Belu menggelar aksi demonstrasi di kabupaten Belu. Hal ini dilakukan guna menyampaikan aspirasi dan untuk menyelamatkan citra demokrasi.
Pantauan media, Senin (01/09/25) pada Pukul 11:20 WITA massa aksi mulai menyuarakan keadilan rakyat di Pelataran Satuan Brimob, disaksikan oleh seluruh anggota Satuan Brimob.
Terlihat, kehadiran massa aksi di lokasi telah mengantongi diri dengan alat bantu berupa bendera, spanduk.
Dalam hajatan ini, massa aksi berdiri memegang spanduk bertuliskan slogan-slogan keadilan, sementara orator menyuarakan tuntutan di depan Mako Brimob.
Selain itu, aksi demo Cipayung Plus Belu hari ini pun menjangkau beberapa titik lainnya, yakni; Mapolres Belu dan rumah rakyat dalam hal ini Kantor DPRD Kabupaten Belu.
Usai melakukan aksi di pelataran Mako Brimob, masa aksi bergerak menuju Polres Belu untuk beraudiensi bersama Kapolres guna menyampaikan aspirasi.
Kapolres Belu dalam kesempatan tersebut mengapresiasi niat baik Cipayung Plus.
Menyikapi kehadiran aliansi mahasiswa di Mapolres Belu, Kapolres beserta jajarannya menghampiri masa aksi untuk mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi.
"Saya beserta jajarannya bangga dengan aliansi mahasiswa Belu yang sudah datang langsung ke polres untuk menyampaikan aspirasi dan saran kepada satuan kepolisian dan diterima dengan baik oleh Kapolres Belu untuk dijadikan refleksi kedepannya sehingga dapat melindungi, mengayomi masyarakat," kata AKBP I Gede Eka Putra Astawa, SH., S.I.K.
Diakhir kata Kapolres Belu mengucapkan terima kasih serta mengimbau kepada masa aksi dan seluruh lapisan masyarakat untuk tetap sama-sama menjaga keamanan di wilayah kabupaten Belu.
Seusai beraudiensi bersama pimpinan Polres Belu, massa aksi melanjutkan perjalanan menuju Kantor DPRD dengan berjalan kaki sambil meneriakkan suara keadilan bagi rakyat.
Setiba di gedung DPRD, dihadapan Ketua DPRD dan fraksi-fraksi yang hadir, perwakilan massa aksi menyuarakan point-point tuntutan yang sudah dikemas rapi.
"Dalam menyikapi dinamika nasional yang sedang terjadi hari ini, dimana telah terjadi gelombang perlawanan dari setiap elemen masyarakat yang cukup masif dalam menyuarakan inspirasi rakyat, serta ketidakpuasan terhadap kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai representasi masyarakat dan juga pernyataan yang bersifat provokatif serta mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap masa aksi sehingga mengikis kepercayaan rakyat terhadap lembaga atau institusi yang ada," kata perwakilan massa aksi yang berkesempatan untuk membacakan isi tuntutan.
Lanjutnya, aliansi melihat bahwa hari ini ada upaya untuk membatasi kebebasan berpendapat di muka umum yang secara langsung merupakan pembunuhan terhadap demokrasi yang sejatinya dijamin oleh konstitusi dan merupakan hak rakyat dalam aksi unjuk rasa.
Berikut adalah isi tuntutan yang yang disampaikan oleh perwakilan massa aksi yakni ;
1. Menuntut agar DPR mengutamakan inspirasi rakyat dan membuka ruang dialog atas tuntutan pembahasan kenaikan tunjungan fantastis DPR yang menyakiti hati rakyat,
2. Batalkan UU TNI no 3 tahun 2025 serta menjunjung tinggi konstitusi demokrasi negara Hukum dan supremasi sipil,
3. Copot Mentri dan wakil menteri di kabinet merah putih yang merangkap jabatan,
4. Segera disahkan undang undang perampasan aset,
5. Hentikan program MBG karena hanya menjadi sarang Buru Rente,
6. Menuntut polri agar memastikan kepada seluruh jajaran di daerah untuk tidak melakukan tindakan represif kepada Rakyat yang berdemonstrasi,
7. Menuntut reformasi di tubuh polri dengan menegaskan kembali tugas dan fungsi polri mengayomi dan melindungi masyarakat bukan jadi tameng para pejabat dalam menindas Rakyat,
8. Mendesak agar pemerintah kabupaten Belu memperhatikan soal kebijakan fiskal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Menanggapi isi tuntutan aliansi Cipayung Plus, Ketua DPRD Belu, Theodorus Manehitu Djuang menyampaikan bahwa, pihaknya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada aliansi yang sudah datang dengan niat baik pada hari ini.
"Saya berterima kasih kepada forum aliansi yang hadir hari ini. Saya berharap selama masa jabatan kami, adik- adik ikut kawal kami sampai selesai jabatan," kata Ketua DPRD.
Dikatakan Theodorus Djuang, anggota DPRD yang bergiat di ruangan ini adalah perwakilan dari adik-adik dan juga masyarakat, yang harus meneriakkan hak dan aspirasi rakyat.
Selain itu, Ketua DPRD juga menyampaikan kepada massa aksi bahwa kedepannya setiap 3 bulan sekali pihaknya akan membuka ruang diskusi bersama adik-adik mahasiswa STISIP Fajar Timur Atambua, GMNI dan PMKRI.
"Ruang ini adalah ruang rakyat. Kursi ini kursi kalian. DPRD, Polri, TNI juga rakyat terlepas dari tugas sebagai wakil rakyat, maupun aparat penegak hukum. Kami juga adalah masyarakat Indonesia," ucap Ketua DPRD Belu.
Untuk diketahui, aliansi Cipayung Plus Belu merupakan massa aksi yang tergabung dalam beberapa organisasi nasional dan juga organisasi di tingkat kampus, diantaranya: Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Belu, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Belu dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STISIP Fajar Timur Atambua. (*Red)